REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Pemimpin Redaksi (Forum Pemred) berjanji akan berusaha menjaga pelaksanaan dan substansi Kongres Kebangsaan agar tetap independen dan tidak terkontaminasi dengan kepentingan-kepentingan pihak lain di luar manfaat utama bagi kepentingan negara dan rakyat banyak.
"Forum ini kolektif. Kami serahkan kepada kebijakan medianya masing-masing. Namun di forum ini kita berusaha untuk tetap independen, dan tidak terkontaminasi kepentingan apapun," ujar Ketua Forum Pemred Nurjaman Mochtar di Jakarta, Kamis.
Nurjaman menyebutkan saat penggagasan kongres banyak pihak yang menawarkan menjadi mitra, namun ditolak oleh Forum Pemred karena khawatir dapat mengganggu independensi kongres.
Ketua Dewan Penasihat Forum Pemred Sukarni Ilyas mengatakan perihal independensi tergantung media massa masing-masing, namun Forum Pemred sebagai kesatuan dengan latar belakang pers akan berusaha menjaga netralitas.
"Tapi di Forum Pemred, kami menjaga satu kesatuan utuh, yang tidak terkontaminasi dengan kepentingan politik dan media," ujarnya.
Menurut wartawan senior yang lama melakukan peliputan di bidang hukum dan kriminal itu, soal independensi juga sangat bergantung dengan wartawan yang berada di lapangan.
"Soal independensi, media mana pun bisa goyah. Tidak tergantung pemred atau bukan. Pertanyaannya, sejauh mana redaksi dapat mempertahankan media masing-masing," ujarnya.
Kongres Kebangsaaan akan diselenggarakan di Jakarta pada 10-11 Desember 2013 dan menurut rencana akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kongres akan menggagas dimunculkannya kembali haluan bangsa yang dapat menjadi koridor pembangunan yang konsisten dan bersifat jangka panjang. Haluan itu serupa dengan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), namun tidak diidentikkan dengan produk yang diciptakan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat itu.
Hasil dari Kongres Kebangsaan ini diharapkan dapat menjadi "trigger" untuk para kelompok elit yang akan membahasnya lebih lanjut di tataran yang lebih tinggi, baik di legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Kongres akan dihadiri sekitar 1.000 peserta dari berbagai pemangku kepentingan dengan berbagai latar belakang, antara lain para ketua umum partai politik, pimpinan lembaga negara, kepala daerah, akademisi, pejabat negara, pemimpin redaksi media massa, dan pimpinan organisasi kemasyarakatan.
Kongres ini juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan Forum Pemred di Bali beberapa bulan lalu yang menghasilkan "Komitmen Nusa Dua".