REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Kota Jayapura membangun 47 unit rumah dengan tipe 45 hingga 60 untuk 18 kampung yang ada didaerah tersebut.
Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano, Senin, mengatakan pembangunan puluhan unit rumah itu berasal dari dana Otsus 2013 bagi masyarakat kampung yang dianggap kurang mampu.
"Ide pembangunan rumah bagi penduduk asli Port Numbay sudah ada sejak saya dan Wakil Pak Nuralam dilantik pada 2011, hanya saja baru saat ini terealisasi karena ada kesalahan persepsi dari berbagai pihak," katanya.
Disampaikannya, pembangunan rumah tersebut dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura. "Rumah-rumah ini dibangun oleh Dinas PU, dan bisa diartikan sebagai hadiah natal bagi masyarakat kampung di kota ini," katanya.
Sebelumnya, pada 2012 lalu, kata Benhur, pembangunan puluhan unit rumah itu sempat disalah artikan oleh SKPD terkait dengan hanya merehab sejumlah bangunan milik masyarakat di kampung, namun pada 2013 hal itu tidak dilakukan lagi.
"Saya mau sampaikan bahwa pembangunan rumah ini murni menggunakan dana Otsus pembagian dari Pemerintah Papua dan sempat dilakukan pada 2012 lalu dengan cara merehab namun hal itu sudah saya luruskan agar kedepan bukan direhab tapi dibangun baru," katanya.
Benhur yang juga ketua umum Persipura Jayapura mengaku tidak bisa menjanjikan jika pembangunan rumah tersebut bisa berjalan secara baik mengingat dana Otsus dari pemerintah provinsi belum cari termasuk sejumlah petunjuknya.
"Pembagian dana Otsus yang menjadi sumber pembangunan belum didapatkan, nah kedepannya jumlah bertambah atau berkurang saya tidak bisa pastikan. Tetapi saya harapkan agar pejabat wali kota yang akan datang bisa melanjutkan, tapi jika saya masih dipercaya hal ini akan menjadi prioritas," katanya.
Secara terpisah Kadis PU Kota Jayapura, Ir. Jenny Karinda mengatakan bahwa pembangunan 47 unit rumah tersebut pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp5 miliar lebih.
Hal mana peruntukan pembangunan rumah bagi masyarakat di 18 kampung, berdasarkan rekomendasi kepala kampung masing-masing yang tentunya merupakan warga yang tidak mampu.
"Rumah yang dibangun adalah layak huni, dengan tipe mulai dari 45 hingga 60, didalamnya lengkap dengan kamar, MCK, karingan air bersih, dan listrik.
Harapan kami, rumah-rumah tersebut bisa dijaga dan dirawat, sehingga pembangunan nantinya bisa diuntukan bagi warga yang belum mendapatkan yang tentunya sesuai rekomendasi dan ketentuan yang ada," katanya.