Jumat 20 Dec 2013 15:14 WIB

Ratusan Pendukung Atut Demo Samad di KPK

  Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat tiba di gedung KPK untuk memenuhi panggilan KPK di Jakarta, Jumat (11/10).     (Republika/Prayogi)
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat tiba di gedung KPK untuk memenuhi panggilan KPK di Jakarta, Jumat (11/10). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan pendukung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang tergabung "Presidium Banten Bersatu" berunjukrasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, hingga menyebabkan kemacetan yang mengular di Jalan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (20/12).

Presidium Banten Bersatu merupakan gabungan dari lembaga swadaya masyarakat, mahasiswa, ibu-ibu, petani, serta pedagang. Mereka memberi dukungan kepada Ratu Atut yang tengah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengurusan sengketa pemilihan kepala daerah Lebak di Mahkamah Konstitusi.

Mereka berkumpul di depan Gedung KPK, Jakarta, sejak Jumat siang sekitar pukul 12.30 WIB. Beberapa ibu-ibu memegang spanduk bertuliskan "KPK Jangan Jadi Alat Politik" serta "Kau Bunuh Ratu Atut Secara Perdata. Kejam Nian!".

Aksi yang sempat diwarnai pengajian oleh ibu-ibu dan atraksi debus itu menyatakan sikap menolak keras politisasi hukum yang ditimpakan kepada Gubernur Banten Ratu Atut.

Mereka juga menuntut agar roda pemerintahan Banten harus tetap berjalan dibawah kepemimpinan Gubernur Ratu Atut dan Wakil Gubernur Rano Karno yang telah dipilih oleh rakyat Banten secara konstitusional dan demokratis.

"Kami tidak akan membiarkan pihak-pihak yang ingin mengganggu ketenteraman masyarakat Banten dengan menebar isu, fitnah, dan berita bohong serta berbagai upaya pendiskreditan terhadap Gubernur Ratu Atut Chosiyah," tuntut mereka dalam orasi salah satu pengunjuk rasa.

Selain itu mereka juga merasa dilecehkan oleh ucapan Ketua KPK Abraham Samad yang mengatakan "Siapa Atut" dan "Tidak Takut Atut", kepada wartawan beberapa waktu lalu.

"Jelas-jelas telah menghina dan melecehkan seluruh masyarakat Banten, karena biar bagaimanapun Ratu Atut Chosiyah adalah pemimpin masyarakat Banten," ujar pengunjuk rasa.

Akibat demonstrasi ratusan pendukung Ratu Atut, Jalan Rasuna Said di depan Gedung KPK terpaksa ditutup. Sehingga motor dan mobil yang ingin melintas dialihkan ke jalan jalur cepat. Kemacetan pun tidak terhindarkan sejak jalan layang dari arah Menteng ke arah Kuningan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement