REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang tahun 2013, sektor kelautan dan perikanan menuai hasil positif. Produksi perikanan misalnya, menembus angka 15.3 juta ton.
Produksi garam pun melimpah, untuk kali pertama, Indonesia mencapai swa sembada garam dengan produksi 2 juta ton. Hasil positif lainnya, angka konsumsi ikan mencapai 34 kg/kapita/tahun.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo, mengatakan sektor kelautan dan perikanan merupakan elemen penting dalam pembangunan ekonomi nasional, utamanya dalam penyediaan pangan berprotein, devisa dan penyediaan lapangan pekerjaan.
Data menunjukkan, kata Sharif, kontribusi sektor perikanan pada PDB cukup tinggi. PDB sektor perikanan tahun 2011-2012 mencapai 6,48 persen, secara nominal terjadi kenaikan yakni Rp. 54,18 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp. 57,69 triliun pada tahun 2012. Capaian ini melebihi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,23 persen dan jauh di atas pertumbuhan PDB sektor pertanian yang hanya 3,97 persen.
"Tingginya PDB perikanan tersebut mencerminkan bahwa sektor kelautan dan perikanan mempunyai andil besar pada ekonomi nasional," kata dia dalam acara Media Gathering mengenai Kilas Balik Program Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Jakarta Jumat (20/12).
Sharif mengungkap produksi perikanan tahun 2012 mencapai 15,26 juta ton, terbagi atas produksi perikanan tangkap sebesar 5,81 juta ton dan perikanan budidaya sebesar 9,45 juta ton. “Capaian produksi perikanan ini telah melampaui target yang ditetapkan tahun 2012 yakni sebesar 14,86 juta ton,” tandasnya
Sharif menjelaskan, KKP menargetkan pada 2013, kinerja ekspor produk hasil perikanan tumbuh sebesar 19 persen atau sekitar 5 milliar dolar AS dari target pada 2012 lalu sebesar 4,2 milliar dolar AS.
Dari target ekspor tersebut, udang tetap menjadi salah satu komoditas unggulan yang diproyeksikan mencapai 1,9 milyar dolar AS, diikuti oleh komoditas ikan lainnya sebesar 1,5 miliar dolar AS, tuna sebesar 720 juta dolar AS, kepiting 379 juta dolar AS dan produk perikanan lainnya senilai 541 juta dolar AS.
Capaian ekspor hasil perikanan pun telah mengarah pada produk bernilai tambah (value added). Hal itu ditandai dengan kenaikan nilai ekspor perikanan sebesar 10,8 persen yang diikuti dengan pertumbuhan neraca perdagangan perikanan sebesar 11, 49 persen.
“Dari jumlah tersebut, neraca perdagangan produk perikanan tahun lalu surplus 76,47 persen,” jelasnya