Kamis 26 Dec 2013 11:47 WIB

Ini Dua Alasan Mengapa Atut Tetap Gubernur

Rep: elba damhuri/ Red: Maman Sudiaman
 Pengguntingan ikatan sebagi simbol merdekanya Banten dari dinasti politik Ratu Atut pada aksi peduli Banten di depan Gedung Sate, Bandung, Kamis (19/12).   (Republika/Edi Yusuf)
Pengguntingan ikatan sebagi simbol merdekanya Banten dari dinasti politik Ratu Atut pada aksi peduli Banten di depan Gedung Sate, Bandung, Kamis (19/12). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dipertahankannya Ratu Atut Chosiyah sebagai gubernur Banten tidak mengherankan kalangan akademisi. Setidaknya ada dua alasan di balik keputusan DPRD Banten itu.

Pengamat komunikasi politik Untirta Iman Mukhroman mengatakan voting hasil Rapim DPRD Provinsi Banten yang tetap mempertahankan Atut jadi gubernur Banten pada satu sisi memperlihatkan masih kuatnya pengaruh kelompok pro Atut di legislatif yang cenderung status quo.

Pada sisi lain, kata Iman, juga menunjukkan lemahnya komunikasi politik Rano Karno khususnya pada partai politiknya (PDIP). "Jika Rano bisa membangun komunikasi politik dengan baik, tentunya pimpinan DPRD dari PDIP akan all out mempengaruhi putusan Rapim DPRD tersebut," kata Iman, Rabu (26/12).

Menurut dia, apapun yang terkait hasil rapat DPRD Provinsi Banten soal Atut, hanya akan menjadi dramaturgi politik lokal Banten.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement