REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian (Barantan), Banun Harpini mengatakan kebanyakan daging babi ditujukan ke Jakarta. Sepanjang tahun ini, pengiriman daging babi yang digagalkan Barantan sebanyak 10 kali.
Daging babi atau celeng tersebut antara lain berasal dari Bengkulu, Jambi, Palembang dan Lampung. Daerah-daerah tersebut merupakan tempat yang banyak dilakukan perburuan celeng.
Pengiriman daging babi melalui Pelabuhan Merak bukan kali pertama terjadi. Pada bulan November, sekitar 5 ton daging babi juga ditemukan di Pelabuhan Merak.Daging-daging ini diangkut dengan menggunakan truk bermuatan batu alam asal Bengkulu dengan tujuan Tangerang. Pada 27 Desember lalu, Barantan kembali menemukan daging babi sebanyak 850 kilogram (kg) di Pelabuhan Merak.
Selain itu ditemukan pula 2 ton daging babi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Daging-daging tersebut tidak disertai dokumen resmi sehingga diamankan oleh Barantan. "Keberadaan daging babi ini juga berdasarkan laporan dari masyarakat," ujar Kepala Barantan, Banun Harpini.
Barantan menurut Banun memperketat pengawasan di Pelabuhan Merak. Saat ini daging yang berhasil diamankan Barantan tidak diizinkan masuk ke Pulau Jawa. Hal ini dikatakan untuk memperkecil peluang daging sapi dioplos dengan daging babi yang tidak halal.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement