Kamis 09 Jan 2014 20:09 WIB

Marzuki Alie: Pers Jangan Tersandera Kepentingan

Rep: Irfan Fitrat/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua DPR RI, Marzuki Alie.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ketua DPR RI, Marzuki Alie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan pers merupakan pilar keempat dalam kehidupan demokrasi. Ia menilai pers mempunyai peranan dalam membangun demokrasi.

Menurut Marzuki, demokrasi bisa menjadi bias tanpa adanya kontrol dari pers. Namun, ia juga menilai, ada akibat lain dari peran pers terhadap jalannya demokrasi. "Pers bisa biaskan jalannya demokrasi kalau pers diintervensi kepentingan," kata dia, dalam agenda temu media di Sekretariat Komite Komite Konvensi Capres Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (9/1).

Marzuki mengatakan, pers harus menjaga prinsipnya untuk tetap independen. Menurut dia, adanya pesanan dari pihak tertentu dapat menganggu independensi pers, bahkan itu akan berimbas pada demokrasi.

"Kalau itu tidak ditegakkan, banyak titipan di sana, maka itu salah satu yang merusak demokrasi," kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu.

Sebagai pilar demokrasi, Marzuki mengatakan, semua pihak harus mendorong kebebasan pers. Namun, ia menilai, kebebasan pers itu harus bertanggung jawab.

Ia mengingatkan agar pers dalam melakukan tugasnya tidak tersandera dengan intervensi kepentingan. "Hindarkan kepentingan pribadi, golongan, yang memanfaatkan pers sehingga demokrasi ini menjadi bias," ujar politisi Partai Demokrat itu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement