REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana mengaktifkan dan memperluas bandara Citarate di Sukabumi. Salah satu tujuannya, untuk menunjang potensi wisata Ujung Genteng Sukabumi.
Menurut Kepala Bappeda Jabar Deny Juanda, Jawa Barat memerlukan bandara-bandara penunjang atau bandara shuttle selain Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati. Apalagi, potensi wisata di Jabar sangat banyak dan memerlukan fasilitas penunjang bandara untuk mempermudah aksesnya.
"Pak Wagub sedang giat-giatnya memunculkan pusat-pusat wisata di Jabar. Misalnya nanti ada 10 lokasi wisata unggulan di Jabar, tentu perlu shuttle," ujar Deny, Selasa (14/1).
Namun kata Deny, rencana ini belum akan direalisasikan mengingat saat ini Pemprov Jabar masih fokus membangun BIJB dan juga membenahi bandara Nusawiru Pangandaran. Kalau kedua bandara ini selesai, selanjutnya Pemprov akan melanjutkan ke bandara lainnya salah satunya Citarate.
"Bandaranya sudah ada, sudah ada bandara perintisnya. Sudah lama, nanti kami besarkan diperluas. Tapi nanti, sekarang belum masuk baru mau dirumuskan. Setelah Kertajati, ke Nusawiru, nanti ke Citarate," katanya.
Dikatakan Deny, salah satu yang harus ditelusuri dan diinventarisir terkait bandara Citarate ini, adalah lahan bandara. Dari tanah milik siapa, seritifikatnya, dan yang lainnya. "Itu yang penting,'' katanya.
Karena, Deny mencontohkan, seperti Nusawiru Pemprov Jabar baru tahu sekarang kalau ternyata itu bukan lahan Pemprov. Tapi punya para carik desa. Di Kertajati juga sama. ''Persis di terminalnya itu lahan punya carik desa. Makanya kami coba ganti agar sepenuhya menjadi milik kita," katanya.
Deny menambahkan, salah satu yang bisa dilakukan untuk mengembangkan bandara Citarate ini adalah dengan menawarkannya kepada investor.
Untuk Citarate, investor bisa masuk sejak awal pembangunan karena saat ini pun Pemprov belum memasukkan Citarate dalam salah satu program di 2014. "Nanti Citarate kita coba tawarkan investor ke sana. Di sana itu ada wisata Penyu di Ujung Genteng," katanya.