Senin 20 Jan 2014 08:02 WIB

Akses Sehat Orang Miskin Terhambat KTP

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Joko Sadewo
 Warga pemilik Kartu Jakarta Sehat (KJS) saat mendaftar untuk berobat di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Kamis (23/5).     (Republika/ Yasin Habibi)
Warga pemilik Kartu Jakarta Sehat (KJS) saat mendaftar untuk berobat di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Kamis (23/5). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATRAMAN --  Program kesehatan gratis pemerintah provinsi DKI Jakarta yang lebih familiar  dengan istilah Kartu Jakarta Sehat  (KJS) belum semuanya dirasakan manfaatnya oleh warga DKI Jakarta.

Kendalanya adalah kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Sejumlah warga miskin yang selama belum memiliki KTP DKI, otomatis tak bisa merasakan manfaat dari program unggulan Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaya ini.

Salah satu syarat untuk mendapatkan fasilitas KJS memang harus penduduk asli DKI Jakarta yang dibuktikan identitas asli dengan KTP Jakarta.  Widana, salah seorang pemulung yang sehari-hari beroperasi di Jakarta mengungkapkan, dia belum memiliki KTP DKI padahal sudah menetap di Jakarta sejak 1965.  

Widana sendiri berdomisili  di  Jalan Kimia, Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat. Meski belum memiliki KTP, dia berharap bisa juga mendapatkan fasilitas kartu KJS. Widana hanyalah salah satu dari puluhan warga miskin yang dijadikan responden  dalam penelitian efektifitas pelaksanaan kebijakan KJS dan KJP  Pemda DKI Jakarta oleh Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia wilayah Jakarta. Penelitian dilakukan  sejak November 2013 lalu.

Direktur riset Kopel Indonesia,  Muhammad Akil Rahman, mengatakan,  ada puluhan masyarakat miskin di Jakarta  menjadi responden penelitian ini. Secara umum, kata Akil,  mereka puas ada perbaikan dari sisi implementasi pelaksanaan pelayanan publik di Jakarta.

Birokrasi pun sudah ramah dalam melakukan pelayanan dan murah dalam biaya. ''Sayang sekali karena KJS yang menjadi unggulan Jokowi belum semua dirasakan manfaatnya oleh masyarakat miskin yang belum memiliki KTP,’’ ujar Akil, Ahad  (19/1).

Menurut Akil, meskipun warga belum memiliki KJS, namun mereka mengaku cukup puas untuk pelayanan kesehatan. ''Ada yang mengaku meski tidak mendapatkan kartu KJS, tapi  pelayanan di Puskesmas sekarang sudah agak baik dibanding yang lalu,'' ujar Akil.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement