REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang baru dibeli pada akhir Desember lalu sudah mengalami kerusakan. Beberapa bus, kondisi oli power steeringnya sudah berkarat, kaca spion pecah, tutup speedometer kendur, turbo sensor berkarat, dan tata letak kabel berantakan.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, pihaknya sudah mengetahui adanya kerusakan pada sejumlah bus sebelum hal itu ramai di media massa. Menurutnya, saat ini Dishub sudah meminta kepada PT San Abadi selaku Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) untuk bertanggungjawab atas kerusakan tersebut.
"Saya sudah kasih ceklis apa saja yang harus diperbaiki oleh ATPM. Eh, tapi gambar-gambar bus rusak itu sudah muncul di media. Padahal itu lagi proses perbaikan," kata dia saat menggelar jumpa pers di Balai Kota, Senin (10/2).
Menurut Pristono, Dishub memang sudah mengoperasikan bus-bus tersebut meski kondisinya tidak sempurna. Dia beralasan, masyarakat sudah mendesak pemerintah agar segera mengoperasikan bus yang dibeli dari Cina itu.
Pengoperasian bus ini, kata Pristono, sekaligus sebagai bentuk uji coba untuk mengetahui apa saja kekurangannya. "Setelah beroperasi ternyata ada kekurangan. Ya itu akan diperbaiki," kata dia.
Namun demikian, dia memastikan kerusakan yang terjadi bukan kerusakan besar yang bisa membahayakan penumpang. Sebab, kerusakan tidak terjadi pada komponen utama bus. Karenanya, Dishub berani mengoperasikan.