REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kota Tangerang meminta Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Kementerian Pekerjaan Umum mempercepat normalisasi Kali Angke. Hal ini guna mengurangi dampak banjir kiriman di Kota Tangerang.
"Kami harap normalisasi segera selesai karena dampaknya cukup signifikan untuk mengurangi banjir yang terjadi di Kota Tangerang," kata Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin usai Rapat Penanganan Banjir di Wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan di Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Rabu (12/2).
Ia mengatakan, Sungai Cisadane mengalami sedimentasi dan penyempitan sehingga tidak bisa menampung debit air berlebih yang berasal dari luar Kota Tangerang.
Oleh karena itu, salah satu caranya adalah mempercepat normalisasi Kali Angke, kendati Pemkot Tangerang selama ini telah berupaya menangani banjir, misal dengan melakukan penurapan sekitar Sungai Cisadane, pengerukan kali-kali, perbaikan dan pembersihan saluran-saluran drainase, pembuatan biopori dan sebagainya
"Kepada masyarakat yang terkena dampak banjir diminta bersabar dan diharapkan dapat selalu berdamai dengan lingkungan dengan terus menjaga lingkungan dan tidak menyalahi fungsi lahan," ujarnya.
Pemerintah Kota Tangerang telah menganggarkan dana Rp200 miliar untuk penanganan banjir tahun ini yang meliputi normalisasi Kali Angke, pembangunan turap dan drainase, penyediaan pompa dan lainnya.
Apalagi, jumlah titik banjir di Kota Tangerang 13 dan kini bertambah menjadi 55 titik karena luapan beberapa kali seperti Kali Angke, Kali Cisadane, Kali Ledug dan Kali Sabi.