REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Isu adanya bus TransJakarta yang sudah berkarat terus bergulir. Perum Damri mengklarifikasi bahwa bus TransJakarta yang berkarat dan mengalami kerusakan seperti diberitakan sejumlah media massa bukan milik perusahaan itu.
"Kami pastikan bahwa bus yang berkarat dan rusak tersebut bukan milik Damri, tetapi milik Pemprov DKI yang dioperasikan pihak lain," kata Direktur Utama Perum Damri Agus Suherman Subrata di Kantor Damri, Jakarta, Kamis (13/2).
Menurut Agus, pihaknya memberikan klarifikasi karena pada sejumlah media massa memampang foto bus TransJakarta milik Damri yang dioperasikan pada koridor 1 dan 8. "Benar kami sebagai investor sekaligus operator untuk bus TransJakarta koridor 1 dan 8. Sementara untuk koridor 11, Damri hanya bertindak sebagai operator saja. Tapi sejauh ini semua berjalan dengan bagus, bukan seperti yang di foto media massa itu," jelasnya.
Saat ini perusahaan didirikan sejak tahun 1946 itu, mengoperasikan sebanyak 66 bus TransJakarta pada koridor 1 dan 8, sedangkan pada koridor 11 mengoperasikan sebanyak 22 bus buatan PT INKA.
Seperti diketahui, marak diberitakan bahwa lima unit bus Transjakarta articulated (gandeng) dan sepuluh unit Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang baru saja dioperasikan pada Januari 2014 dalam kondisi berkarat. Diduga, penyebabnya adalah penggunaan suku cadang bekas atau rekondisi.
Bus-bus milik Pemda DKI Jakarta yang dioperasikan oleh pihak tertentu tersebut kondisinya sudah tidak prima, seperti kaca spion retak, tutup speedometer kendur, oli power steering berkarat, turbo sensor berkarat, dan tata letak kabel berantakan.
Untuk itu Inspektorat DKI Jakarta mengaku sudah menyodorkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah pihak terkait kerusakan sejumlah unit bus baru Transjakarta kepada Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi' Widodo.