REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Abu vulkanik yang dilontarkan dari letusan Gunung Kelud di Kediri Jawa Timur, Kamis (13/2) malam, mencapai jarak ratusan kilometer dari lokasi gunung. Abu tersebut bahkan menyebar hingga mencapai wilayah di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
Abu vulkanik yang mencapai wilayah Banyumas, mulai diketahui warga Jumat (14/2) pukul 06.00. Abu tidak turun ke tanah dalam bentuk partikel debu halus. Tapi bercampur dengan air hujan yang turun di wilayah itu sejak pukul 05.30.
"Waktu pertama hujan turun, saya lihat airnya masih bening. Tapi kok lama-lama, air hujannya menjadi keruh keputih-putihan," jelas Sono (45), warga yang juga menjadi perangkat desa di Desa Notog Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas.
Dia semula merasa heran, air hujan yang awalnya bening, tiba-tiba menjadi keruh. Namun setelah mendengar berita di televisi bahwa Gunung Kelud meletus, dia menyimpulkan bahwa air hujan menjadi keruh karena bercampur dengan material vulkanik dari Gunung Kelud.
Genangan air hujan yang terlihat keruh dengan warna keputih-putihan ini, terlihat saat air hujan menggenang di jalan-jalan beraspal atau pekarangan rumah warga yang diplester semen.
Lebih dari itu, cuaca Jumat (14/2) pagi di wilayah Banyumas juga terlihat lebih gelap. Awan hujan terlihat menjadi lebih gelap. "Mungkin awannya tercampur dengan abu dari Gunung Kelud," kata Narto (56), warga Desa Pegalonggan Kecamatan Patikraja.