REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD-- Pasukan keamanan Irak merebut kembali satu kota kecil di Provinsi Salahudin, Irak, yang dikuasai oleh pria bersenjata satu pekan sebelumnya, kata seorang komandan Angkatan Darat pada Jumat (21/2). Ia menambahkan 48 pria bersenjata tewas dan 37 orang lagi ditangkap dalam peristiwa tersebut.
Jenderal Abdul Amir Az-Zaiydi, Komandan Komando Operasi Dijla, mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa prajuritnya telah mengakhiri serangan mereka terhadap kelompok pria bersenjata yang memiliki hubungan dengan Al Qaida di Kota Kecil Sulaiman Bek, sekitar 90 kilometer di sebelah timur Ibu Kota Provinsi itu, Tikrit.
Di antara pria bersenjata yang tewas terdapat beberapa warganegara Arab, kata Az-Zaiydi --yang menambahkan tentara menjinakkan 32 bom pinggir jalan dan dua bom rumah selama serangan tersebut.
Az-Zaiydi, yang bertanggung-jawab atas keamanan di Provinsi Diyala, Salahudin dan Kirkuk, juga menyeru ratusan keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan meninggalkan kota kecil itu akibat pertempuran agar pulang ke rumah mereka, kata pernyataan tersebut, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Pada 13 Februari, Talib Hameed Mustafa, Wali Kota Sulaiman Bek, memberitahu Xinhua puluhan gerilyawan menguasai kota kecil itu dan beberapa desa di sekitarnya, setelah pertempuran dengan pasukan keamanan Irak.
Provinsi Salahudin --satu provinsi yang didominasi warga Sunni dan berada sekitar 170 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad-- adalah tempat kelahiran mantan presiden Saddam Hussein. Irak menyaksikan kerusuhan terburuknya dalam beberapa tahun.
Menurut Misi Bantuan PBB untuk Irak, sebanyak 8.868 orang Irak, termasuk 7.818 warga sipil dan personel polisi sipil, tewas pada 2013, jumlah korban jiwa paling banyak selama bertahun-tahun.