REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Viktor Yanukovych Sabtu membantah ia berencana akan mengunduan diri menanggapi aksi kekerasan yang menewaskan hampir 100 orang dalam kerusuhan anti-pemerintah.
"Saya tidak meninggalkan negara untuk pergi ke negara manapun. Saya tidak berniat untuk mundur. Saya adalah presiden terpilih secara sah," kata Yanukovych kepada satu stasiun televisi lokal di kota Kharkiv, Ukraina timur.
Pemimpin yang diprotes pihak oposisi itu mengatakan ia merasa bahwa keamanannya sendiri dan keselamatan "rakyat dekat pada saya" terancam oleh para pemrote yang menguasasi sebagian besar daerah Kiev tengah.
Ia menambahkan ia telah mendapat "jaminan keamanan" oleh para penengah internasional yang membantu dia dan oposisi menandatangani satu perjanjian politik Jumat yang bertujuan menghentikan krisis tiga bulan negara itu.
"Mobil saya ditembaki. Tetapi saya tidak takut," kata Yanukovych.
Ia menambahkan bahwa "segalanya yang terjadi hari ini dapat disebut sebagai perusakan, perbuatan bandit dan satu kudeta. Itu adalah penilaian saya."
"Ini bukan satu oposisi." Ini adalah bandit-bandit."