Senin 24 Feb 2014 00:05 WIB

Selasa-Rabu Mendatang, Ribuan Tenaga Honorer Majalengka Kepung Jakarta

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Julkifli Marbun
Guru honorer menggelar aksi unjuk rasa (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Guru honorer menggelar aksi unjuk rasa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Sebanyak 1.000 orang tenaga honorer asal Kabupaten Majalengka akan mengepung Jakarta, Selasa - Rabu (25-26/2/2014). Honorer yang tergabung dalam Komunitas Tenaga Sukwan Indonesia (KTSI) kategori II itu akan berunjuk rasa ke Istana Negara, DPR, Kemenpan dan BKN.

Dalam unjuk rasa tersebut, mereka akan bergabung dengan ribuan tenaga honorer lainnya dari seluruh daerah di Indonesia.

"Kami akan ke sana untuk meminta agar tenaga honorer kategori II yang tidak lulus (dalam tes CPNS) diangkat menjadi PNS secara bertahap," tegas pengurus KTSI yang juga Koordinator Lapangan (Korlap) aksi mendatang, Irawan, Ahad (23/2).

 

Tak hanya itu, lanjut Irawan, kedatangan mereka juga untuk meminta agar pemerintah menunda penerimaan CPNS pada Juli 2014. Hal itu dimaksudkan agar pemerintah memprioritaskan pengangkatan tenaga honorer kategori II.

Irawan menambahkan, pihaknya juga akan memprotes keputusan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) soal penetapan kelulusan tenaga honorer kategori II sebagai CPNS. Pasalnya, penetapan itu  dinilai banyak terdapat kejanggalan.

"Pemerintah tidak konsisten menjalankan amanat PP 56 Tahun 2012 tentang pengangkatan honorer tertinggal sebagai CPNS," tegas Irawan.

Di Kabupaten Majalengka, dari 1930 tenaga honorer kategori II, tercatat hanya 513 orang yang lulus dalam tes CPNS beberapa waktu lalu. Sedangkan sisanya,  tidak jelas nasibnya.

Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Majalengka, Ahmad Sodikin mengaku bisa memahami kekecewaan yang dialami para tenaga honorer tersebut. Apalagi, kewenangan pengangkatan CPNS ada di tangan pemerintah pusat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement