REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI-- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta kepada masyarakat untuk mengerti hubungan antara polwan berjilbab dengan turunnya Komjen Oegroseno sebagai Wakapolri. Isu ini tidak memiliki korelasi sama sekali. Untuk jilbab polwan sendiri pun sudah dalam persiapan.
''Jilbab bagi polwan sudah dalam proses persiapan,'' kata Komisioner Kompolnas, Muhammad Nasir, Jumat (28/2).
Nasir mengaku, Kompolnas sendiri tidak dapat mengintervensi Polri dalam menentukan keputusannya. Polri dinilai memiliki hak sendiri dalam mengeluarkan kebijakan tersebut. Sementara, Kompolnas hanya pemberi masukan serta pengawas kinerja Polri.
Untuk Telegram Rahasia (TR) yang dikeluarkan Oegroseno sendiri, Nasir menjelaskan, tidak ada perbedaan pendapat antar pimpinan Polri. Jilbab lebih merupakan persiapan saja seperti tentang pengaturannya seperti apa. Dan ini bukanlah hal yang bisa dikait-kaitkan dengan turunnya Oegroseno dari jabatan Wakapolri. Menurut Nasir semua kebijakan berada di tangan Kapolri.
''Dengan TR yang dibuat Wakapolri sekalipun tapi ada ijin dari Kapolri dan ini merupakan sebuah proses,'' kata dia.
Kapolri Jenderal Sutarman pun menampik turunnya Oegroseno karena permasalahan Jilbab tersebut. ''Pergantian karena Wakapolri-nya pensiun,'' kata dia melalui pesan singkatnya.