REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Pemkab Kuningan membantah beredarnya kabar mengenai penjualan gunung Ciremai kepada perusahaan minyak asal Amerika, Chevron Corporation. Kabar itu sebelumnya beredar melalui pesan berantai/broadcast message Blackberry.
"Isu gunung Ciremai dijual seharga Rp 60 triliun kepada Chevron, tidak benar,’’ tegas Sekda Kabupaten Kuningan, Yosep Setiawan, di Kabupaten Kuningan, Senin (3/3).
Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir, beredar broadcast message Blackberry, dan jejaring sosial Facebook serta Twitter, yang berisi bahwa Gunung Ciremai telah dijual kepada Chevron seharga Rp 60 triliun.
Dijelaskan pula dalam broadcast itu bahwa jika Chevron mengeksploitasi Gunung Ciremai, maka masyarakat setempat akan merasakan dampak buruknya. Seperti keluarnya campuran karbon dioksida, hidrogen, sulfida, metana, dan amonia yang akan mencemari lingkungan.
Selain itu, pencemaran tersebut akan menyebabkan pemanasan global, hujan asam, dan bau tidak sedap bahkan beracun. Tak hanya itu, ekspolitasi tersebut juga akan menimbulkan gempa minor yang berpengaruh terhadap aktifitas gunung tertinggi di Jabar itu.