REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada dua kriteria calon pemimpin bangsa Indonesia ke depan, khususnya menjelang pemilihan umum (pemilu) 2014 ini. Dua kriteria itu adalah, Pertama, Pemimpin yang memiliki visi; Kedua, Pemimpin yang bertindak seperti Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Pendapat ini diungkapkan Pendiri Maarif Institute, Buya Syafii Maarif, saat berbicara kepada para wartawan usai acara: Seri 3 (Kesimpulan): Serial Seminar Dewan Guru Besar (DGB) Universitas Indonesia (UI): "Indonesia Menjawab Tantangan Kepemimpinan Menuju Bangsa Pemenang".
Acara itu diselenggarakan oleh DGB UI pada Kamis (6/3) siang di aula Fakultas Kedokteran (FK) UI.
"Yang dinamakan orang yang punya karakter itu, ucapan dengan tindakan sama. Tidak ada pecah kongsi antara kata dan perbuatan. Ciri-ciri itu ada pada diri Bu Risma," jelas Syafii Maarif.
Popularitas pemimpin pun penting, lanjut Syafii Maarif, tapi tidak cukup hanya itu. Kita harus tahu visinya, misinya dan programnya. Lalu calon pemimpin itu harus mengutamakan kepentingan nasional, bangsa dan negaranya.
Calon pemimpin Indonesia ke depan, papar Syafii Maarif, tidak boleh lagi lebih mementingkan pribadi, keluarga dan partainya saja. "Calon pemimpin itu harus memikirkan nasib bangsa dan negaranya seribu tahun yang akan datang," pungkas Syafii Maarif.