Jumat 07 Mar 2014 16:55 WIB

Pengawasan Gudang Amunisi TNI Dievaluasi

  Petugas berjaga di depan gerbang dermaga gudang Amunisi Satuan Komando Pasukan Katak yang hancur akibat ledakan di Kawasan Armada Barat di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu (5/3).    (Republika/Yasin Habibi)
Petugas berjaga di depan gerbang dermaga gudang Amunisi Satuan Komando Pasukan Katak yang hancur akibat ledakan di Kawasan Armada Barat di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu (5/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Anggota Komisi I DPR RI, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, menuturkan pihaknya akan mengevaluasi terhadap sistem pengamanan dari gudang amunisi TNI paskaledakan gudang amunisi Markas Komando Pasukan Katak Armada RI Kawasan Barat (Armabar) sekitar Pondok Dayung Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu (5/3).

"Komisi I akan segera membicarakan anggaran recovery, renovasi, dan reklamasi. Komisi I akan bicarakan dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio, sehingga ke depan gudang amunisi lebih tertata. Komisi I juga akan membicarakan penataan gudang amunisi dari matra-matra TNI lainnya," kata Susaningtyas, di Jakarta, Jumat (7/3).

Pembicaraan dengan ketiga matra TNI mengenai penataan gudang amunisi akan segera dilakukan dalam waktu dekat, kata Nuning sapaan Susanintyas Nefo Handayani Kertopati. Politisi Partai Hanura ini, mengatakan, berdasarkan tinjauan ke lokasi kejadian, ledakan sementara disimpulkan karena masalah teknis dan bukan sabotase.

"Tentu evaluasi kejadian tuntas belum dapat disampaikan. TNI AL menggandeng Polri untuk menganalisa forensik yang akurat. Tapi sementara dapat disimpulkan Ledakan itu adalah karena suhu panas dari gesekan arus pendek yang ada di gudang amunisi. Tadi kami diperlihatkan begitu panasnya sehingga kabel bisa terbungkus lelehan tembok," tutur wanita yang mendalami bidang intelijen ini.

Hingga kini tercatat tiga korban ledakan gudang amunisi Kopaska yang kondisinya serius dan masih menjalani perawatan ICU di RSAL Mintohardjo. Kondisi terparah dialami Sersan Kepala Midi, yang hingga Kamis (6/3) belum sadarkan diri.

Sementara Wakil Kepala Bidang Pembinaan Rumah Sakit AL Mintohardjo, Kolonel Syarif Hidayat menyebutkan dari 29 orang korban yang dirawat, diperkirakan hari ini tiga diantaranya diperbolehkan pulang. "Adapun satu korban beridentitas Sersan Satu Lawrence saat ini sudah dipindahkan dari ICCU ke ruangan ICU karena kondisinya mulai stabil," katanya.

Ledakan di gudang amunisi senjata ringan itu memakan korban 87 orang. Dari jumlah tersebut, 15 orang sudah diperbolehkan pulang untuk rawat jalan dan 72 lainnya menjalani perawatan di rumah sakit, termasuk satu orang yang masih kritis. Sementara itu, satu lainnya meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement