Jumat 07 Mar 2014 19:03 WIB

Karena Sakit Hati, Hafid Tega Bunuh Ade Sara

Rep: c40/ Red: Bilal Ramadhan
Korban Tewas/ilustrasi
Foto: ist
Korban Tewas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ahmad Imam Al Hafid (19 tahun) nekat membunuh mantan pacarnya, Ade Sara Angelina Suroto (19 tahun) dan membuangnya di pinggir Tol Bintara arah Cikunir KM 49, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Tindakan pembunuhan berencana itu dilakukan Hafid bersama pacar baru Hafid, Assyifa Ramadhani (18 tahun) mahasiswi Universitas Kalbis.

"Yang saya tau, melalui info dari obrolan mulut ke mulut dari , mas Hafid membunuh mantan pacarnya itu karena sakit hati. Mungkin pas putus hubungan mereka tidak baik," kata Zubaidah (36 tahun), salah satu tetangga Hafid yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, Jumat (7/3).

Zubaidah menjelaskan, Hafid orangnya pendiam. Namun menurut Zubaidah, dia (Hafid) terhitung sebagai pemuda yang sopan di lingkungannya. "Dia tidak seperti pemuda-pemuda yang lain, 'urakan'. Jadi, gak nyangka aja kalau Hafid sampai melakukan pembunuhan," ujar Zubaidah.

Berdasarkan pantauan Republika, dari jalan depan pintu rumah Rumah Hafid di Pulogebang Blok A1 No. 8, RW 10/RT 5, Cakung Jakarta Timur tampak sepi. Rumah yang mempunyai luas kurang-lebih 8 meter tersebut, nampak tertutup dengan pintu kayu yang berwarna coklat. Tak hanya itu, dirumah tersebut juga terlihat halaman yang cukup luas, dan disebelah kiri rumah terdapat sebuah garasi mobil. 

Sementara itu, tetangga yang berdekatan dengan Hafid mayoritas mengetahui informasi saat orang tua Hafid terlihat beberapa hari tidak balik dari rumah. Hal itu juga ditegaskan oleh Purnomo (45 tahun), salah satu pedagang kaki lima di Blok A1.

Dia mengatakan, bahwa Hafid merupakan anak yang pendiam. Dia menceritakan, lebih dari tiga kali, Hafid pernah membeli makanan ringan dan minuman di kios saya. Namun, sepintas dia anaknya sangat sopan dan baik. Purnomo menambahkan, mengetahui bahwa Hafid melakukan pembunuhan bersama pacar barunya dari tetangga dan melalui media. "Ya, profesi orang tua Hafid memang dokter," ujar Purnomo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement