Senin 10 Mar 2014 14:39 WIB

Muslimah Eropa Korban Utama Islamofobia

Aksi menentang aturan pelarangan cadar di muka umum yang dilakukan muslimah Inggris untuk muslimah Prancis, Senin.
Foto: AP
Aksi menentang aturan pelarangan cadar di muka umum yang dilakukan muslimah Inggris untuk muslimah Prancis, Senin.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pada Sabtu (8/3) kemarin, Forum Perempuan Muslim Eropa menggelar pertemuan penting. Mereka membahas masalah diskriminasi terhadap Muslimah.

Isu penting itu dinilai perlu menjadi perhatian komunitas Muslim Eropa. Ini karena, Muslimah Eropa yang paling menerima efek negatif dari Islamofobia. "Suara kami (Muslimah Eropa) kerap diabaikan. Kami menghadapi diskriminasi ganda baik jenis kelamin maupun kepercayaan yang kami anut," demikian suara forum tersebut seperti dilansir onislam.net.

Menurut Forum, perkembangan Islamofobiadi Eropa merupakan satu pendorong adnaya diskriminasi terhadap Muslimah Muslim. Ini merupakan efek jangka panjang yang memunculkan kesulitan yang dialami Muslimah Eropa.

"Secara fisik dan psikologis kami melihat apa yang dialami perempuan menjaid hal yang biasa. Tidak ada hukum yang berniat melihat masalah tersebut," ucapnya.

Forum yang berbasis di Brussels ini mendesak adanya perlindungan terhadap hak-hak dasar Muslim Eropa. Pertimbanganya, Muslimah bagian dari masyarakat Eropa yang seharusnya mendapat manfaat dari demokrasi.

"Kami berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak dasar Muslimah," katanya.

Seperti diberitakan, nasib Muslimah Eropa tidak menentu seiring dengan gencarnya Islamofobia di Eropa. Di Inggris, Muslimah Eropa kerap mendapatkan perlakuan diskriminatif. Begitu pula di Prancis, tempt larangan berhijab merupakan mimpi buruk yang tak kunjung berakhir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement