Selasa 11 Mar 2014 19:05 WIB

Wartawan Radio Swedia Tewas Ditembak di Kabul

Penembakan. Ilustrasi.
Foto: rawstory.com
Penembakan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seorang pria bersenjata menembak mati seorang wartawan berkewarganegaraan Swedia dan Inggris di Kabul tengah pada Selasa, kata pejabat kepada AFP, dalam pembunuhan langka siang hari terhadap warga asing di kota itu.

Taliban membantah bertanggung jawab bagi pembunuhan di distrik dekat restoran Libanon di ibu kota Afghanistan itu, tempat gerilyawan melancarkan serangan bunuh diri, yang menewaskan 21 orang, termasuk 13 warga asing pada Januari.

Duta Besar Swedia untuk Afghanistan Peter Semneby mengenali pria tewas itu sebagai wartawan radio Nils Horner.

"Disesalkan kami baru saja menerima konfirmasi bahwa Nils Horner, yang adalah koresponden radio nasional Swedia, ditembak dan tewas di Kabul pagi ini," kata dubes Peter Semneby kepada AFP.

"Kami tahu ia memiliki dwikewarganegaraan Inggris dan Swedia, Keluarganya telah diberitahu," katanya.

Seorang saksi di lokasi itu menyebut ia mendengar suara tembakan sebelum melihat korban jatuh di tempat dan seorang dokter di rumah sakit darurat Kabul mengaaan ia meninggal setibanya di rumah sakit itu.

"Ada dua orang yang lari. Mereka barangkali berusia 20 tahunan dan para petugas keamanan mengejar mereka ketika mereka lari," kata saksi mata kepada AFP yang tidak bersedia namanya disebutkan.

Pasukan keamanan segera ke lokasi dan menutup jalan, di mana ada darah berceceran.

Serangan itu terjadi saat banyak pasukan keamanan ibu kota itu dikerahkan sehubungan dengan pemakaman Wakil Presiden Mohammad Qasim Fahim, yang meninggal Ahad.

Taliban, yang melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Presiden Hamid Karzai dukungan Barat sejak kelompok itu digulingkan dari pemerintah tahun 2001, membantah terlibat serangan itu.

"Kami memeriksa para petempur kami dan mereka tidak terlibat," kata juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid kepada AFP.

"Kami tidak bertanggung jawab atas insiden ini," katanya.Serangan itu terjadi kurang dari sebulan sebelum pemilihan presiden di Afghanistan 5 April dan penarikan pasukan tempur NATO pada akhir tahun ini setelah 13 tahun memerangi Taliban.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement