Rabu 12 Mar 2014 20:36 WIB

Kemenhub Kembangkan Kereta Topang di Kota Besar

Red: Nidia Zuraya
  Pengendara motor berhenti di perlintasan kereta api di Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta, Rabu (11/12).     (Republika/Yasin Habibi)
Pengendara motor berhenti di perlintasan kereta api di Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta, Rabu (11/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengembangkan kereta yang akan berjalan di atas rel berpenopang di beberapa kota besar di Indonesia untuk memperkecil kemacetan lalu lintas dan menghindari banjir.

"Pembangunan yang sedang kami lakukan adalah membuat jalur rel yang akan ditopang menggunakan beton, seperti ruas Stasiun Gambir," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di Semarang, Rabu (12/3).

Ia mengatakan pembangunan rel berpenopang yang disebut sebagai Jalur Lingkar Kereta Layang Dalam Kota, rencananya di kota besar, antara lain Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Medan. Rel kereta berpenopang di DKI Jakarta, rencananya dibangun mengelilingi wilayah ibu kota itu. "Awalnya kami akan naikkan rel kereta dari Stasiun Jatinegara kemudian ke arah utara ke Kampung Bandan," kata Bambang.

Pembangunan jalur kereta berpenopang itu, akan menggunakan lahan di atas rel kereta api yang sudah ada, namun tidak mengganggu operasional kereta harian. Bambang mengatakan penopang akan dibangun di masing-masing sisi rel kereta darat sehingga tidak mengganggu kegiatan moda transportasi kereta api yang berjalan.