Kamis 13 Mar 2014 13:04 WIB

PM: Cina Lanjutkan Pencarian Pesawat yang Hilang Selama 'Ada Harapan'

PM baru Cina, Li Keqiang.
Foto: IST
PM baru Cina, Li Keqiang.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina takkan menghentikan upayanya dalam mencari pesawat Malaysia Airlines yang membawa 154 warga negara Cina dan hilang "selama ada secercah harapan", kata Perdana Menteri Cina Li Keqiang, Kamis.

Li mengeluarkan pernyataan tersebut dalam taklimat tak lama setelah berakhirnya sidang tahunan dewan legislatif Cina.

"Kami takkan menghentikan setiap dugaan petunjuk yang ditemukan," kata Li sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. "Kami juga akan meneliti secara seksama semua dugaan petunjuk yang diperlihatkan pada citra satelit."

Ia mengatakan Pemerintah Cina telah meminta semua pihak terkait dalam operasi besar pencarian internasional agar meningkatkan koordinasi guna menyelidiki penyebab dan menemukan pesawat yang hilang itu sesegera mungkin.

Pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines yang membawa 227 penumpang dan 12 anggota awak hilang dari radar pada Sabtu,8 Maret, dalam penerbangannya dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, Cina setelah kehilangan kontak dengan menara pengawas lalu lintas udara di perairan antara Malaysia dan Vietnam.

Pencarian internasional untuk menemukan pesawat yang hilang tersebut, yang sejauh ini melibatkan sedikitnya 40 kapal dan hampir 40 pesawat dari 12 negara, memasuki hari keenam pada Kamis, tapi keberadaan pesawat dengan Nomor Penerbangan MH 370 itu masih belum diketahui.

Bermacam teori bermunculan sehubungan dengan hilangnya pesawat penumpang Malaysia Airlines tersebut, mulai dari yang masuk akal sampai tidak; "ditembak oleh jet militer", "diledakkan teroris" sampai "dibajak oleh peri", kata kantor berita Inggris Reuters.

Sementara itu keluarga penumpang yang cemas terus menunggu kabar mengenai 239 penumpang dan anggota awak pesawat tersebut.

Di media sosial Malaysia, banyak perbincangan merebak seputar singkatan kode penerbangan pesawat itu; ada pengguna Internet menyatakan "MH berarti masih hilang".

Berita bahwa dua penumpang pesawat tersebut menggunakan paspor curian di Thailand juga memicu teori pembajakan baik di Malaysia maupun di Cina --negara asal sebanyak 154 penumpang pesawat itu-- walaupun polisi telah mengatakan mereka meragukan kaitan antara kedua orang tersebut dan hilangnya pesawat itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement