Selasa 18 Mar 2014 10:25 WIB

Hanya Satu Halte APTB Bekasi Berfungsi, Lima Lainnya Terbengkalai

Rep: C66/ Red: Taufik Rachman
Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB)
Foto: Republika/Agung Fatma
Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Halte Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) di Kota Bekasi terbengkelai. Dari enam halte APTB, hanya satu halte yang masih efektif digunakan. Hal ini dikarenakan kurangnya peminat APTB untuk jurusan-jurusan tertentu.

Ada empat jurusan dari Bekasi yang disediakan oleh APTB. Jurusan ini diantaranya adalah Bekasi-Tanah Abang, Bekasi-Bundaran HI, Bekasi-Dukuh Atas, dan Bekasi-Pulogadung. Dari empat jurusan ini, hanya satu yang paling banyak diminati yaitu Bekasi-Tanah Abang.

"Kurangnya peminat APTB ini membuat halte-halte yang sudah ada terabaikan," ujar Supandi Budiman, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi pada Selasa (18/3). Ia juga mengatakan halte-halte yang terlantar ini nantinya harus dievaluasi agar tidak disalah gunakan dan mengganggu pemandangan masyarakat.

Halte-halte yang terabaikan ini menjadi tempat pedagang asongan berjualan serta pengamen-pengamen yang singgah dan beristirahat. Seperti halte APTB yang ada di Jalan Ahmad Yani yang dijadikan tempat para pedagang asongan bebas berjualan. Hal yang sama terlihat di halte APTB yang berada di Jalan Joyo Martono, bahkan pengamen juga banyak terlihat 'mangkal' disana.

"Tidak ada penumpang ,  bus juga tidak ada yang lewat," ujar Ifat (30), salah satu pedagang asongan yang berada di Halte APTB Jalan Joyo Martono.

Dinas Perhubungan Kota Bekasi akan segera melakukan evaluasi terkait halte-halte APTB yang mulai beralih fungsi. Halte yang terabaikan karena kurangnya minat penumpang untuk menggunakan APTB akan dibenahi sehingga fungsinya dapat dikembalikan seperti semula. "Harus dievaluasi dan setelahnya harus bisa digunakan kembali seperti semula," ujar Supandi menjelaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement