REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dua pelaku perampokan di Agen Sembako Desa Suka Danau pada Ahad (16/3) lalu akhirnya meninggal dunia. Dua pelaku ini menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (18/3) sore kemarin.
Salah satu pelaku sebelumnya diketahui ditembak oleh pihak Kepolisian Cikarang Barat. Hal ini dikarenakan salah satu pelaku mencoba melawan saat petugas hendak melakukan pengembangan untuk menangkap tiga pelaku lain yang berhasil kabur.
Pihak Kapolsek Cikarang Barat mengatakan, HS salah satu pelaku yang meninggal ditembak saat melawan dan membahayakan petugas pada saat dimintai keterangan. HS merampas senjata petugas yang memeriksa dan kemudian petugas lainnya terpaksa melumpuhkan dia.
"HS membahayakan petugas, jadi kami harus memberi tindakan tegas," ujar Iptu Dwi Yanuar, Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat pada Rabu (19/3) pagi ini.
HS juga diketahui merupakan seorang residivis kasus perampokan. Pada akhir 2008, ia baru saja keluar dari LP Cipinang. Pihak Kepolisian tidak heran jika HA berani melakukan hal yang membahayakan bahkan petugas pun dapat menjadi korban akibat perbuatannya.
Sejak bebas dari LP Cipinang pasa akhir 2008 lalu, HS diketahui sudah beraksi kembali melakukan perampokan. Ia merekrut orang-orang yang pernah melakukan perampokan dan membentuk sebuah tim. " Dari informasi yang kami dapat, sebelum di Cikarang dia pernah beraksi di daerah Rorotan," ujar Iptu Dwi Yanuar.
Selain HS, pelaku lain yang menghembuskan nafasnya adalah HL alias Solut. Solut meninggal di RSUD Kabupaten Bekasi setalah mendapatkan perawatan medis dari tim dokter.
"Satu pelaku lagi yang meninggal adalah Solut. Solut menghembuskan napas terakhirnya di RSD Kabupaten Bekasi. Solut mengalami luka yang cukup serius akibat amukan massa sehingga nyawanya tidak dapat diselamatkan," ujar Iptu Dwi Yanuar.
Pelaku lainnya yang hingga saat ini masih buron diketahui memiliki markas di daerah Cilincing, Jakarta Utara. Pihak Kapolsek Cikarang Barat masih mencari keberadaan pelaku yang belum jelas hingga saat ini. "Masih diusahakan dicari hingga ke markasnya, mudah-mudahan secepatnya tertangkap," ujar Iptu Dwi Yanuar menjelaskan.