REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang menghilang sejak 8 Maret 2014 masih belum ditemukan setelah dikabarkan tidak ada penampakan pesawat nahas tersebut di koridor utara zona pencarian.
Siaran pers Malaysia Airlines yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan, di koridor utara zona pencarian yang didominasi kawasan daratan benua Asia, pihak Malaysia telah mengeluarkan nota diplomatik ke negara-negara terkait.
Sebagai respons dari nota diplomatik tersebut, pihak Malaysia mengonfirmasi bahwa Cina, India, Pakistan, Myanmar, Laos, Kirgistan, dan Kazakshstan telah menyampaikan jawaban verbal.
Isi dari jawaban verbal tersebut adalah berdasarkan analisis pendahuluan pencarian, masih belum terdapat penampakan dari pesawat yang dimaksud dalam radar negara-negara tersebut.
Pihak Malaysia menegaskan bahwa upaya diplomasi, logistik, dan teknis untuk pencarian MH370 akan terus ditingkatkan dan tetap menggunakan berbagai cara untuk melakukan pencarian di koridor yang telah ditentukan.
Sebagaimana diketahui, selain di koridor utara, pencarian juga dilakukan di koridor selatan yang didominasi oleh kawasan perairan Samudera Hindia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan armada Indonesia yang dikirim untuk membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) penerbangan MH370 masih bersama dengan armada dari negara lain yang melakukan operasi pencarian.
"Terkait pesawat Malaysia Airlines sampai saat ini yang telah di 'deploy' lima KRI, satu pesawat udara dan satu pesawat angkatan Laut dan belum ada penarikan apapun terkait pencarian tersebut. Mekanisme pencarian dan pertolongan ini di koordinasi oleh Badan SAR Malaysia," kata Menko Polhukam dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (19/3).
Djoko mengatakan seluruh armada dari berbagai negara yang ikut serta dalam operasi pencarian dikoordinasikan oleh Badan SAR Malaysia, termasuk pembagian zona pencarian.
Sementara itu, pakar dirgantara Indonesia yang juga mantan Presiden BJ Habibie meyakini pesawat Malaysia Airlines MH-370 meledak di udara di atas ketinggian sepuluh kilometer.
"Saya yakin bahwa pesawat yang dicari itu tidak akan ditemukan, karena pesawat terbang itu meledak berkeping-keping di atas ketinggian 10 kilometer," kata BJ Habibie di Jakarta, Kamis (20/3).
Dia memprediksi ledakan itu disebabkan kebocoran tanki bahan bakar yang ada di sayap pesawat. Namun, tambah dia, penyebab utama ledakan dapat diketahui dari kotak hitam pesawat.