REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produksi gas metana batubara dinilai sangat penting untuk ketahanan energi di Indonesia, utamanya gas. Alasannya, tanpa CBM, Indonesia akan mengalami defisit gas dan menjadi pengimpor gas.
Presiden dan CEO Vico Indonesia Gunther Newcombe mengatakan, perusahaannya telah mendapatkan, izin untuk eksplorasi CBM sejak 2009. "Sejak itu sudah eksplorasi dan sudah mengebor 18 sumur di Sanga-sanga, Kalimantan Timur," kata dia seusai acara Business Forum IndoCBM 2014 di Jakarta Convention Center, Selasa (25/3).
Gunther berkata, perusahaannya menyediakan energi untuk 2.000 rumah masyarakat lokal. Gas CBM yang dihasilkan, disalurkan menjadi daya listrik ke rumah warga.
Dia menerangkan, perusahaannya telah menggelontorkan dana sebanyak 200 juta dolar AS untuk eksplorasi. Komitmennya dengan pemerintah hanya 60 juta dolar AS selama enam tahun. Artinya, sudah lebih dari tiga kali lipat dari kontrak dana yang dikucurkan.