Senin 31 Mar 2014 15:29 WIB

BPPT: 104,9 Ton Garam Ditabur di Riau

Sejumlah petugas membawa tangki berisi garam untuk dinaikkan ke pesawat Hercules C-130 di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Sabtu (15/3). BPPT bersama TNI AU melakukan modifikasi cuaca dengan menyebar sekitar lima ton garam di Kawasan Riau guna memadamka
Foto: Wahyu Putro/Antara
Sejumlah petugas membawa tangki berisi garam untuk dinaikkan ke pesawat Hercules C-130 di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Sabtu (15/3). BPPT bersama TNI AU melakukan modifikasi cuaca dengan menyebar sekitar lima ton garam di Kawasan Riau guna memadamka

REPUBLIKA.CO.ID,  PEKANBARU -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan sebanyak 104,9 ton garam telah ditabur di atas udara Riau untuk penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan dalam upaya pemadaman titik-titik kebakaran lahan.

"Hujan buatan terus dilakukan mengingat terus membaiknya pertumbuhan awan menurut BMKG (Badan Keteogologi Klimatologi dan Geofisika)," kata Kepala Bidang Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo kepada pers di Pekanbaru, Senin (31/3).

Data Satgas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau menyebutkan, 104,9 ton garam tersebut ditabur BPPT sejak 5 - 30 Maret 2014 di sejumlah wilayah kabupaten/kota.

Penyemaian dilakukan dengan dua jenis pesawat, yakni Cassa dan Herkules. Untuk Pasawat Cassa, menurut catatan satgas, telah melakukan 26 kali sorti dengan kapasitas per sorti yakni satu ton garam, sehingga totalnya telah mencapai 25,9 ton.

Sementara Pesawat Herkules sepanjang Maret telah melakukan 18 kali sorti (3-5 ton per sorti) sehingga totalnya mencapai 79 ton garam yang telah ditabur.

Data satgas menyebutkan, TMC juga telah beberapa kali menghasilkan hujan di beberapa wilayah kabupaten/kota termasuk Pekanbaru.

Hingga Ahad (30/3) sore dikabarkan, Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat tidak lagi mendeteksi keberadaan titik panas (hotspot) di Riau.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement