Kamis 03 Apr 2014 13:50 WIB

Mega: Ada yang Khawatir Jokowi Capres PDIP

 Pedagang menata kaos bergambar Jokowi di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (27/3).  (foto: Raisan Al Farisi)
Foto: Raisan Al Farisi
Pedagang menata kaos bergambar Jokowi di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (27/3). (foto: Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputi menengarai ada pihak-pihak yang khawatir dengan ditetapkannya Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan.

"Setelah PDI Perjuangan menetapkan Jokowi sebagai capres, banyak serangan-serangan yang dialamatkan kepada Jokowi," kata Megawati ketika menyampaikan orasi di Gelanggang Olahraga Desa Sangga Langit Kecamatan Grokgak Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis.

Megawati menilai, serangan-serangan yang tujukan kepada Megawati itu cukup aneh, karena khawatir Jokowi menjadi calon presiden. Anehnya, kata dia, ada yang khawatir dengan ditetapkannya Jokowi sebagai calon presiden.

Presiden kelima Republik Indonesia ini menegaskan, sebelum menetapkan Jokowi sebagai calon presiden, ia sudah banyak berdiskusi soal visi, misi, dan program.

Jokowi, kata dia, memiliki visi, misi, dan program pembangunan bangsa dan negara.

"Jokowi akan memprogramkan pemberdayaan masyarakat untuk bisa mandiri dan sejahtera, sesuai dengan potensi yang ada di Indonesia.

Menurut Megawati, jika PDI Perjuangan dipercaya masyarakat untuk memerintah, maka PDI Perjuangan akan berusaha keras untuk mewujudkan bangsa Indonesia mandiri di bidang pangan dan energi.

"Masyarakat Indonesia mendatang harus lebih baik dari saat ini," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Megawati mengajak masyarakat untuk memenangkan PDI Perjuangan pada pemilu legislatif 2014.

Mega juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh praktik politik uang yang nilainya tidak seberapa, tapi sudah menggadaikan demokrasi.

Ia menjelaskan, ada empat hal yang menghambat pemilu dapat berjalan secara demokratis.

Keempat hal tersebut, kata Mega, adalah KPU yang tidak netral atau berpihak pada kekuatan tertentu, intelijen yang turut bermain untuk memenangkan pihak tertentu, praktik politik uang, serta serta adanya penggelembungan suara.

Karena itu, Megawati mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga dan mengawal suara mulai dari tingkat tempat pemilihan suara (TPS) hingga ke tingkat KPU pusat untuk mengantisipasi kecurangan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement