REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Jawa Barat, segera menelusuri beredarnya pesan singkat atau SMS (short message service) telepon seluler tentang "kunci jawaban" Ujian Nasional (UN) yang diterima siswa peserta ujian SMK Negeri 1 Garut, Senin (14/4).
"Kami dari Dinas Pendidikan akan melakukan penelusuran darimana sumber itu (sms)," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Mahmud di sela-sela peninjauan pelaksanaan UN di SMA 1 Garut.
Ia menuturkan, penelusuran itu untuk mencari tahu pihak yang menyebarkan dan akan diminta mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kunci jawaban UN yang diterima sebagian siswa tersebut, kata Mahmud, telah merugikan pemerintah, sekolah bersangkutan maupun muridnya jika mempercayai jawaban tersebut. "Jelas itu merugikan kami, jadi kami harap siswa jangan percaya," katanya.
Ia menegaskan, kunci jawaban yang beredar itu tidak benar, menyesatkan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan sumbernya. Ia berharap siswa peserta UN percaya diri dan mampu menjawab soal UN dengan benar tanpa terpengaruhi oleh kunci jawaban itu.
"Jangan percaya, dan sangat tidak mungkin, karena soalnya itu beda-beda setiap kelas, dan saya jamin tidak ada kebocoran soal," kata Mahmud.