Rabu 23 Apr 2014 22:44 WIB

Cina Kecam Lawatan Dalai Lama ke Norwegia

Dalai Lama
Foto: afp
Dalai Lama

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina pada Rabu (23/4), kembali memperingatkan rencana kunjungan pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama ke Norwegia, dengan mengatakan bila ia benar-benar seorang pemuka agama, maka ia seharusnya tinggal di dalam kuil bukan keliling dunia.

Dalai Lama dijadwalkan mengunjungi Norwegia pada 7-9 Mei 2014 untuk memenuhi undangan dari kelompok masyarakat di Oslo sebagai bagian dari perayaan 25 tahun penghargaan Nobel Perdamaian yang pernah diterimanya. Perdana Menteri serta Menteri Luar Negeri Norwegia tidak menerima undangan untuk bertemu dengan Dalai Lama, tetapi Dalai Lama dijadwalkan bertemu dengan sejumlah anggota parlemen termasuk anggota 'komite Tibet'.

Kementerian Luar Negeri Cina, pada Desember 2013 lalu juga mengecam rencana kunjungan itu. "Sikap kami mengenai Dalai Lama sudah sangat jelas, tegas dan tetap," kata juru bicara kementerian Qin Gang dalam jumpa pers, Rabu (23/4).

"Kalau Dalai Lama, seperti katanya sendiri, adalah seorang tokoh agama, ia mesti berada di kuil dan tidak bepergian kesana-kemari, terlibat dalam konflik internasional dalam pemisahan dengan Cina dan meminta penyatuan etnik," katanya.

"Kami dengan tegas menentang semua negara asing yang menyediakan bantuan bagi aksi pemisahan Dalai Lama dan menentang pertemuannya dengan para pemuka negara lain," tambah Gang.

Cina menyebut Dalai Lama sebagai 'Serigala berbulu domba' yang memakai metode kekerasan untuk membentuk kemerdekaan Tibet. Dalai Lama yang melarikan diri ke India setelah gagal pada dalam gerakan pada 1959, tetap memperjuangkan otonomi bagi Tibet dan membantah menyokong kekerasan.

Hubungan diplomatik Cina dan Norwegia membeku sejak 2010 ketika Komite Nobel memberikan penghargaan perdamaian kepada Liu Xiabo, penentang pro-demokrasi tahun 1989 yang digulung pemerintah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement