REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan, Kamis, mendukung bantuan kemanusiaan swasta ke Korea Utara, menurut seorang pejabat, yang merupakan bentuk bantuan kemanusiaan terbaru untuk Pyongyang meskipun ketegangan di Semenanjung Korea.
Pemerintah mengizinkan Lembaga Bantuan Kesehatan untuk Anak-anak, sebuah kelompok bantuan swasta, untuk mengapalkan obat penurun demam, obat flu dan obat-obatan lainnya senilai 75 juta won (227 ribu dolar) ke rumah sakit anak-anak di Pyongyang.
Pengiriman bantuan kelompok-kelompok swasta Korea Selatan untuk Korea Utara itu direncanakan berjumlah total lebih dari 2 miliar won tahun ini.
Korea Selatan telah berjanji untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Korea Utara, meskipun Pyongyang menyebut tawaran Seoul untuk membantu dukungan gizi bagi ibu hamil dan bayi sebagai "penghinaan" untuk Korea Utara.
Persetujuan terbaru datang bertepatan dengan peningkatan pergerakan kendaraan dan pasukan di situs uji coba nuklir utama Korea Utara, suatu indikasi tentang peluang Pyongyang akan melakukan uji coba nuklir lain.
Pada hari Rabu, Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan akan menggunakan 500 ribu Euro (691 ribu dolar) untuk membantu meningkatkan kualitas kehidupan dan ketahanan rakyat Korea Utara dalam menghadapi bencana.
Lembaga kemanusiaan global itu mengatakan hibah Komisi Eropa, yang dilakukan melalui Palang Merah Swedia, akan membantu 25 ribu orang di Provinsi Phyongan Selatan di dekat Pyongyang untuk tiga tahun ke depan.
"Bencana alam sangat mempengaruhi orang-orang di daerah pegunungan dan dataran rendah. Dalam proyek ini, Palang Merah akan mendukung peningkatan ketahanan terhadap bencana dan memberikan (orang-orang) kesempatan untuk menanam lebih banyak jenis tanaman untuk meningkatkan gizi," kata Nina Paulsen, pimpinan Palang Merah Swedia untuk Korea Utara, dalam komentar yang diunggah di laman IFRC.