Jumat 25 Apr 2014 13:39 WIB

Solo Siap Menari 24 Jam Non Setop

Rep: Edi Setiyoko/ Red: A.Syalaby Ichsan
Tarian batik kreasi \
Foto: antara
Tarian batik kreasi \"Solo Batik Carnival\" saat berlangsung pesta pembukaan Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Institut Seni Indonesia (ISI) Solo menggelar kegiatan menari dalam durasi 24 jam non stop.  Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka peringatan "World Dance Day 2014" bertajuk "Suara Tubuh Membuka Hati" berlangsung di Kampus ISI, 29 – 30 April 2014.

''Perayaan World Dance Day merupakan pelaksanaan yang ke- 8. Kami siap menggelar tari selama 24 jam non stop,” tutur Dwi Wahyudiarto, Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Hari Tari se-Dunia, Jumat (25/4).

Menurut Dwi, World Dance Day akan dilaksanakan dengan durasi 24 jam melakukan tarian mulai 29 April pukul 06.00 WIB hingga 30 April pukul 06.00 WIB. Rencananya, akan dibuka Rektor ISI Solo Sri Rochana Widyastutieningrum dengan ditandai pengalungan sampur di Kampus ISI Solo.

Venue pertunjukkan dilaksanakan di halaman rektorat, Teater gedung F, Teater Gendon Humardani, Pendapa Ageng, Teater Kapal dan Teater Besar di Kampus ISI Solo.

Selain itu, World Dance Day ke-8 juga menggelar tari di ruang publik, seperti peringatan serupa tahun sebelumnya. Diantaranya, di Jl Jenderal Sudirman, Solo Paragon Mall, Solo Grand Mall, Solo Square Mall dan Bandara Adi Sumarmo, the Park Mall dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Solo.

Menurut Dwi, tema Dancing Out Laud bertujuan menyadarkan semua pihak, bahwa pada masa sekarang seni tari semestinya mampu berbicara mewakili dunianya dalam konteks kehidupan yang beragam.

Artinya, posisi tari sebagai salah satu aspek budaya, secara substansial harus mampu menyuarakan dan mempunyai posisi tawar yang penting dan efektif dalam aktivitas dialog global. Ini diujudkan tanpa meninggalkan nilai yang merefleksikan identitas.

Seperti diketahui enam orang penari yang berasal dari dalam dan luar negeri, siap menari 24 jam dalam acara bertajuk "Solo 24 Jam Menari" sebagai perayaan peringatan World Dance Day 2014. Keenam orang tersebut, Daryono S.Kar dari ISI Solo, Darmawan Dadijono dari ISI Yogyakarta, Riyanto dari Jepang, Lyn Hanis dari Singapura, Noorhanizah Adam dari Singapura, dan Sekar Alit dari ISI Solo.

Daryono, mengaku tidak ada persiapan khusus untuk melakukan tari 24 jam. ''Tidak ada persiapan khusus. Hanya persiapan mental saja yang dibutuhkan.'' katanya

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement