Sabtu 26 Apr 2014 02:19 WIB

Ini Tanggapan Pedagang Soal Penyebab Kebakaran Pasar Senen

Rep: c67/ Red: Bilal Ramadhan
  Suasana kebakaran yang melanda Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Suasana kebakaran yang melanda Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, SENEN-- Kebakaran di blok 3, Pasar Senen, Jakarta Pusat yang berlangsung selama beberapa jam ini diduga disebabkan karena adanya arus pendek. Ini tanggapan dari beberapa pedagang yang menjadi korban dalam kebakaran ini.

Winarso, salah satu korban mengatakan, titik api ada ada di banyak titik. Dengan itu, kata Winarso, meragukan penyebab hanya dipicu oleh konsleting listrik atau arus pendek. "Titik api di situ, di sana, nggak tahu apa itu disengaja apa tidak," ujar Winarso, Jumat (25/4) kepada Republika.

Pedagang lainnya, Jufri pun juga setuju dengan Winarso. Ia mengatakan, semua pasar yang dikelola PD Pasar Jaya seringkali terbakar. Artinya kebakaran ini, kata Jufri, PD Pasar Jaya sudah tidak mengurus kondiai pasar. "Ya gitulah, mau dilawan secara hukum tidak mungkin menang," ucap Jufri pasrah.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, Subejo mengatakan diduga kebakaran karena arus pendek listrik. Api semakin membesar akibat barang dagangan terdiri dari tekstil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement