REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Penjaga perdamaian yang bersenjata berat telah mengawal kelompok terakhir kaum Muslim keluar dari ibukota Republik Afrika Tengah, Bangui, menggunakan truk untuk mengangkut lebih dari 1.300 orang yang selama beberapa bulan ini telah terperangkap oleh militan Kristen.
Beberapa saat setelah konvoi itu berangkat Ahad (27/4), kaum Kristen berdatangan dan membongkar rumah-rumah dan sebuah masjid di daerah PK12 Bangui, yang telah menjadi basis Muslim di bagian selatan yang mayoritas Kristen itu.
Penjaga perdamaian bersenjata dari Kongo berdiri memperhatikannya, tetapi tidak berusaha menghentikan penjarahan.
Pengungsian itu memecah lebih jauh negara itu, satu proses yang sudah berjalan sejak Januari, ketika pemerintahan pemberontak Muslim menyerahkan kekuasaan hampir setahun setelah menggulingkan presiden yang sudah berkuasa selama 10 tahun.