Selasa 29 Apr 2014 12:23 WIB

Polisi Afghanistan Tewas Dalam Serangan di Pos Pemeriksaan

Rep: C70/ Red: Julkifli Marbun
Petugas kepolisian Afghanistan
Foto: Reuters
Petugas kepolisian Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Tiga polisi tewas sementara satu lainnya terluka saat kelompok Taliban menyerang sebuah pos pemeriksaan keamanan di Afghanistan timur, provinsi Laghman pada Selasa (29/4).

"Para militan menyerang sebuah Polda di Afghanistan (ALP), sebuah pos pemeriksaan di distrik Alingar pada Selasa pukul 02.30 (waktu setempat). Serangan ini menewaskan tiga polisi dan melukai satu anggota ALP," kata salah satu pejabat pemerintah dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Xinhua.

Pejabat tersebut menambahkan, sejumlah pasukan militan juga tewas dan terluka dalam serangan yang terjadi di 90 kilometer di provinsi sebelah timur dari Kabul. Sayangnya jumlah korban tewas kelompok militan tersebut belum diketahui.

Pos pemeriksaan ALP atau yang biasa disebut polisi masyarakat, berdiri sejak tahun 2010 untuk melindungi penduduk desa dan kecamatan di Laghman. Sayangnya jumlah aparat keamanan tersebut tidak sebanding dengan jumlah kelompok militant yang menyerang.

Gubernur provinsi Laghman, Fazlullah Mujadidi mengutuk keras serangan tersebut.

“Sebelumnya dalam sebuah serangan pada Senin (28/4), dua karyawan dari sebuah lembaga bantuan setempat, ditembak mati di distrik Kohistan, provinsi Faryab utara sekitar 425 kilometer sebelah utara dari Kabul,” kata Gubernur Imam Yar Taqwa.

Kelompok Taliban, yang sebelumnya memerintah negara itu sebelum diusir oleh sebuah serangan yang dipimpin oleh Amerika Serikat pada akhir 2001, melakukan sebuah pemberontakan bersenjata. Bahkan melukai warga sipil dan melakukan serangan bom bunuh diri.

Taliban telah meningkatkan serangan selama musim semi dan musim panas yang dikenal sebagai musim pertempuran di negara yang dilanda perang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement