REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, Rabu (14/5) mengunjungi lokasi kecelakaan tambang batubara di Soma, Turki. Atas kecelakaan besar itu, Erdogan mengumumkan masa berkabung di Turki selama tiga hari.
Pascaledakan yang menewaskan ratusan jiwa di penambangan batubara Soma, pejabat setempat menyatakan, kini lebih dari 200 orang dinyatakan masih hilang. Sementara, puluhan orang dilaporkan berhasil lolos dari peristiwa maut yang berlokasi sejauh 280 mil dari Ankara itu.
Dikutip dari BBC News, Rabu (14/5), wartawan BBC di Soma, James Reynolds mengatakan, anggota keluarga para penambang yang menjadi korban, tengah berkumpul di rumah sakit. Para keluarga menyatakan, tidak akan beranjak dari RS hingga menerima kepastian atas nasib orang yang mereka cintai.
Tak hanya itu, para anggota keluarga yang panik pun berkumpul di lokasi tambang, menunggui berita tentang kerabat mereka. Kedatangan ambulans yang terus membawakan jumlah korban tewas, membuat mereka yang menunggu di lokasi terus menangis. Beberapa anggota keluarga yang tak terkendali, ditenangkan oleh kerabat lainnya.
Tim penyelamat pun masih terus melakukan pencarian terhadap ratusan penambang yang hilang.
Sementara itu, sebagai bentuk protes, di lokasi lain, para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Istanbul dan Ankara. Mereka melakukan long march dari sebuah universitas di Ankara menuju kantor pelayanan energi. Polisi pun menembakkan gas air mata dan mengerahkan kendaraan water cannon kepada sekitar 800 demonstran itu.