Selasa 03 Jun 2014 15:46 WIB

Di Balik Peringatan 4 Tahun Tragedi Mavimarmara

Peringatan 4 tahun tragedi Kapal Mavimarmara di Jalur Gaza, Palestina.
Foto: ROL/Abdillah Onim
Peringatan 4 tahun tragedi Kapal Mavimarmara di Jalur Gaza, Palestina.

Oleh: Abdillah Onim*

Sabtu (31/5), ratusan warga Gaza membanjiri pelabuhan Mina, Kota Gaza, Palestina. Kehadiran mereka dalam rangka peringatan 4 tahun tragedi kemanusiaan armada pelayaran pembebasan Palestina, Kapal Mavimarmara pada 2010 lalu.

Acara peringatan yang ke-4 tragedi kapal yang diserang tentara Zionis ini juga dihadiri olehpara pejabat dan tokoh masyarakat Palestina, berbagai LSM lokal Gaza serta sejumlah relawan Indonesia.

Acara diawali dengan pembacaan Alquran, dilanjutkan dengan kata sambutan yang disampaikan oleh Muhammad Kaya Abo Matien, Ketua IHH Turki Cabang Gaza.

Daarul Quran (Daqu) Indonesia sebagai salah satu lembaga yang mempunyai cabang di Gaza yaitu Daqu Gaza, juga turut serta dalam acara ini.

Misi kapal Mavimarmara yang diikuti aktivis kemanusiaan dari 37 negara itu bertujuan untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, kota yang diblokade pemerintah Israel. Sekitar 640 orang aktivis yang berada di atas Mavimarmara, 11 orang diantaranya berasal dari Indonesia.

Misi tersebut murni misi kemanusiaan yang membawa bahan makanan, bahan bangunan, alat kesehatan, mainan anak anak, obat-obatan yang akan dibagikan langsung kepada masyarakat Gaza.

Akibat serangan Israel terhadap kapal Mavimarmara, sebanyak  10 orang aktivis asal Turki gugur. Pembantaian tentara Israel itu juga melukai lebih dari 50 orang, dua orang diantaranya aktivis asal Indonesia yaitu, Surya Fahrizal (wartawan Majalah Suara Hidayatullah ) yang tertembak di bagian perut, dan Okvianto relawan Kispa yang tertembak di bagian lengan.

Perjalanan Kapal Mavimarmara berakhir dengan tragis. Kapal itu dibajak oleh Israel. Tangan para penumpang diikat, kemudian dijemur di bawah terik matahari. Mereka tidak diperbolehkan ke toilet untuk buang air. Saya yang saat itu juga turut dalam misi Mavimarmara sempat ditembak tentara Israel, namun berhasil selamat akibat pertolongan Allah.

Setelah diikat, kami tidak diberi makan, tidak dibolehkan shalat. Dan, selama tangan kami diikat, kami ditodong dengan senjata api oleh serdadu Israel. Bahkan, ada satu aktivis dari negara lain yang tidak tahan kencing terpaksa kencing di celana karena dilarang ke kamar kecil.

Semua barang bawaan seperti tas berisi pakaian, kamera, laptop, uang, telepon genggam dan barang lainnya sudah dirampas dan dihancurkan oleh militer Israel. Jadi, kami turun dari kapal menuju penjara Israel dengan mobil tahanan. Tidak satu pun barang yang bisa saya bawa. Saya hanya membawa passpor, dompet berisi kartu telepon seluler, serta baju di badan. Setelah mendekam di penjara Israel, saya dideportasi ke Yordania.

Selama berada di Yordania saya berusaha mengurus visa Mesir dan mencoba masuk ke Gaza. Alhamdulillah, sebulan setelah mendekam di penjara Israel, saya berhasil masuk Gaza pada 2010. Sebelumnya, pada 2009 saya pun pernah masuk Gaza selama sepekan pascainvasi Israel ke Gaza yang menewaskan lebih dari 1.700 warga. Dan kini, sejak 2010, saya sudah memutuskan untuk hijrah menetap di Gaza, Palestina.

Hingga detik ini, kondisi Jalur Gaza masih diblokade Israel. Warga kota ini sangat membutuhkan bantuan, khususnya bahan makanan dan obat-obatan. Di Jalur Gaza terdapat lebih dari 23 ribu anak yatim. Jumlah penduduk Gaza sekitar 1,7 juta jiwa yang mana 57 persennya berstatus pengangguran. Akibatnya, jumlah keluarga fakir kian bertambah.

Bagi warga Muslim di Indonesia yang ingin menafkahkan/membelanjakan sebagian dari rezeki yang Allah SWT titipkan kepada kita, saya berharap sebagian dapat disumbangkan kepada rakyat Gaza, Palestina.

Bantuan dapat disalurkan melalui No. Rek: 6900090001 BNI Cab. Kenari Mas an: Abdillah Onim. Konfirmasi Seruan Donasi_ZIS u/Gaza-Palestina. PIN di Gaza: 25C63245. Whatsapp Gaza: +972 59 8058513.

*Kontributor ROL di Jalur Gaza, Palestina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement