Kamis 12 Jun 2014 18:10 WIB

Alhamdulillah, 2 Pasangan Capres Dukung Jilbab Polwan

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Bilal Ramadhan
Polisi Wanita (Polwan) saat mengikuti peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab yang digelar di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11).
Foto: Republika/Yasin Habibi/c
Polisi Wanita (Polwan) saat mengikuti peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab yang digelar di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Prabowo-Hatta mendukung adanya jilbab di seragam polisi wanita (Polwan) dalam institusi Polri. Kini pasangan Jokowi-Jusuf Kalla juga menyatakan dukungannya terhadap kebijakan jilbab polwan.

Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Sarifudin Sudding mengatakan, tentunya akan ada sinkronisasi kebijakan kalau memang jilbab merupakan tuntutan para polwan dan ada aturan yang di instansi tersebut, maka pihaknya siap mendorong Polri.

"Pastinya kami akan mengkaji rencana peraturan itu, kalau memang kebutuhan mereka, akan kami dorong untuk diimplementasikan," kata Sarifudin saat dihubungi Republika, Kamis (12/6).

Dia mempertanyakan, apa alasan Polri tidak memberlakukan penggunaan jilbab polwan selama kondisi itu tak menganggu kinerja kepolisian. Namun, Jokowi-JK dinilai taat aturan selama ada kebijakan dasar yang dapat dipertimbangkan.

"Apa pun itu, untuk Polri dan TNI, selama ada kebutuhan dan peraturannya, siap kami dorong," ujar dia.

Jubir Pemenangan lainnya, Abdul Kadir Karding menambahkan, sebagai calon pemimpin mendatang, Jokowi-JK pasti akan meminta Polri untuk membuka ruang kebijakan jilbab itu. Sebab, dia menilai, itu masalah hak asasi manusia.

Sejumlah kebijakan yang diupayakan nanti di kabinet kepemerintahan Jokowi-JK, menurut dia, akan membentuk nilai-nilai keagamaan yang kuat sehingga menjadi sistem. Meski Indonesia mayoritas Islam, namun tak menjadi formalitas semata.

"Saya lebih melihat, bagaimana membentuk nilai yang baik dari unsur agama, lalu diterapkan. Bukan hanya menganut sistem beragama tapi nilainya tidak berlaku," kata Karding.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement