REPUBLIKA.CO.ID, MONAS -- Hari kelima Pekan Raya Jakarta (PRJ) Monas digelar, pihak penyelanggara mengaku kesulitan mengawasi serbuan pedagang kaki lima (PKL) liar ke dalam area PRJ.
"Kita kesulitan mengawasinya, padahal sudah minta bantuan kepada Satpol PP," ujar Humas PRJ Monas, Luki (25), Sabtu (14/6)
"Kebanyakan PKL liar dari pinggiran Jakarta, tapi jualan di Monas. Kalo yang terdaftar kita ambil dari parkir IRTI."
Mengenai PKL yang terdaftar, Luki mengaku panitia memiliki kriteria tersendiri untuk memasukkannya ke dalam stand. "Kita screening dagangan mereka, food test-nya, omzet di bawah Rp 10 juta perbulannya," jelas dia.
Luki mengatakan, selain bekerja sama dengan Satpol PP, antisipasi panitia untuk menghentikan pedagang liar di PRJ Monas adalah dengan melakukan sweeping. Menurutnya usaha ini kurang berhasil.
"Kita juga sweeping untuk atasi PKL liar ini. Tetapi malahan, kita yang terancam. Acara kita bisa bubar nanti," ujar lelaki berkaca mata ini.