Rabu 18 Jun 2014 17:38 WIB

Muncikari Dolly Baru Mau Berhenti Kalau Diberi Rp 1 Miliar

Surat yang ditulis PSK Dolly untuk Tri Rismaharini
Foto: Republika/Rr Laeny Sulistyawati
Surat yang ditulis PSK Dolly untuk Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penutupan lokalisasi prostitusi terbesar se-Asia Tenggara di Gang Dolly dan Gang Jarak, Surabaya, akan dilakukan Rabu (18/6) malam ini. Hanya, seribuan pekerja seks komersial (PSK) dan muncikari yang selama ini menggantungkan hidup dari lokalisasi tersebut masih menunjukkan perlawanan.

Seorang muncikari Wisma Permata di Gang Dolly, Ardian, menolak mentah-mentah rencana pemerintah untuk menutup Gang Dolly. Menurutnya, pihaknya menolak penutupan karena tidak ada sosialisasi sebelumnya dari pihak Pemerintah Kota Surabaya.

Dia pun menuding rencana pemerintah untuk memberi lapangan pekerjaan hanya janji-janji manis belaka. Hanya, Ardian mengaku baru mau beralih profesi sebagai muncikari jika Pemkot Surabaya mau memberinya uang banyak.

"Kalau dikasih 1 miliar (rupiah), mau beralih profesi. Tetapi harus dibuktikan dulu, jangan hanya janji". Dia menjelaskan, tidak sepatutnya pemkot menutup lokalisasi tersebut karena Dolly mampu menjadi lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

Sebelumnya, Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri menggelontorkan uang senilai Rp 7,3 miliar untuk 1.493 mantan PSK Dolly. Dari uamg tersebut, setiap eks PSK akan mendapatkan jatah hidup senilai Rp 5.050.000.

 

 

sumber : C73
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement