Sabtu 21 Jun 2014 03:15 WIB

Ungkap Pabrik Miras, Ormas Bentrok Dengan Warga

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
  Petugas memusnahkan ratusan botol minuman keras (miras) di halaman Polsek Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (28/2).  (Republika/Yasin Habibi)
Petugas memusnahkan ratusan botol minuman keras (miras) di halaman Polsek Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (28/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU-- Puluhan anggota ormas Aliansi Masyarakat Nahi Munkar (Almanar) Cirebon, terlibat bentrok dengan ratusan warga Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jumat (20/6) sore. Hal itu terjadi ketika massa ormas hendak menggrebek sebuah gudang distributor minuman keras (miras) di daerah itu.

Bentrokan bermula ketika massa ormas memaksa untuk mengeluarkan miras dari gudang distributor terbesar di daerah tersebut. Warga yang tidak terima disebut kafir oleh massa ormas, langsung menyerang secara membabi buta dengan menggunakan bambu dan batu ke arah kerumunan massa ormas.

Minimnya petugas kepolisian di lokasi membuat bentrokan itu terus berlanjut. Massa ormas tetap bersikukuh hendak mengeluarkan miras dari dalam gudang, sedangkan warga berusaha menghalang-halangi hingga baku hantam di antara kedua belah pihak tidak terhindarkan.

Polisi berusaha meredam bentrokan dengan meletuskan tembakan peringatan ke udara. Namun, usaha polisi itu tidak dihiraukan oleh kedua kelompok massa yang sudah terlanjur emosi. Bentrok kedua kelompok itu bahkan meluas hingga ke jalur pantura alternatif Jatibarang.

Sejumlah anggota ormas dan warga pun terluka akibat bentrokan tersebut. Polisi kemudian menggiring seluruh massa ormas ke mapolsek terdekat. Namun, warga malah mengepung mapolsek untuk mengusir massa ormas dari daerah mereka.

''Yang memulai kekerasan masyarakat. Niatnya kami hanya ingin mengeluarkan minuman yang berbahaya yang merusak masyarakat (miras). Ini adalah gudangnya distributor,'' tegas koordinator Almanar, Andi Mulya.

Andi menyatakan, gudang distributor miras terbesar di Kabupaten Indramayu itu harus segera dibongkar. Selain meresahkan masyarakat luas, keberadaan gudang miras dikhawatirkan juga dapat mengganggu ibadah di bulan suci.

Setelah diamankan di mapolsek selama hampir satu jam, massa ormas kemudian membubarkan diri untuk kembali ke Cirebon. Namun, warga kembali berusaha menghadang ormas yang akan meninggalkan mapolsek.

Beruntung, kedua kelompok dapat ditenangkan hingga bentrokan tidak terulang. Meski mendapat perlawanan dari warga, massa ormas menyatakan akan tetap berusaha membongkar gudang miras yang ditengarai beromset miliaran rupiah itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement