Kamis 26 Jun 2014 12:55 WIB

Indonesia Tak Anut Kebijakan Pertahanan Agresif

Presiden SBY melihat MBT Leopard 2A6 di arena pameran Indo Defence 2012 di JIExpo, Kemayoran, Sabtu (10/11).
Foto: Antara
Presiden SBY melihat MBT Leopard 2A6 di arena pameran Indo Defence 2012 di JIExpo, Kemayoran, Sabtu (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan Indonesia tidak menganut kebijakan agresif dalam pertahanan dan militer meski terus meningkatkan kemampuan alat utama sistem senjata serta kualitas prajurit TNI.

"Kita tidak bermaksud menjadi kekuatan militer yang agresif meski NKRI harga mati," kata Presiden SBY dalam amanatnya saat menjadi Inspektur Upacara pada Prasetya Perwira TNI di Lapangan Dirgantara Kompleks Akademi Angkatan Udara Yogyakarta, Kamis (26/6).

Ia menegaskan Indonesia hanya ingin memiliki TNI yang tangguh, mampu jaga kedaulatan dan beri kontribusi pada pasukan perdamaian dan operasi selain perang.

Presiden mengatakan perubahan kondisi geopolitik dan arsitektur internasional membuat Indonesia harus terus menyesuaikan kebijakan dan doktrin pertahanannya.

"Dunia dan kawasan sekeliling kita terus berkemang secara dinamis, geopolitik juga terus berubah. Ini mengharuskan kita terus kembangkan strategi kebijakan dan doktrin Indonesia," katanya.

Presiden menambahkan Indonesia telah aktif dalam sejumlah aktivitas perdamaian. TNI dan pimpinannya harus kuat pertahankan dan melindungi kepentingan nasional.

"Dalam jajaran kepemimpinan nasional diharapkan bisa menerapkan strategi yang tepat." katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement