Selasa 01 Jul 2014 18:04 WIB

MK Tidak Proses 312 Perkara PHPU 2014

Hamdan Zoelva
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Hamdan Zoelva

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kalinya kebijakan Mahkamah Konstitusi (MK) tidak memproses kasus perkara yang diterima, yaitu sebanyak 312 perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 karena tidak memenuhi syarat.

"Kebijakan ini pertama kali dilakukan MK, pada Pemilu 2009 semuanya diproses, sedangkan 2014 ini tidak," kata Ketua MK Hamdan Zoelva pada Konferensi Pers, Selasa (1/7).

Dia mengatakan, banyak pengajuan perkara yang melebihi tenggat waktu, tidak dilampirkan bukti kuat, dan banyak pencabutan permohanan, sedangkan waktu proses data semakin sempit.

"Jika proses mendengarkan saksi dan bukti perkara tetap dilanjutkan, itu tetap tidak akan memenuhi syarat, maka kebijakan kami untuk menghentikan proses," ujarnya.

Hamdan menjelaskan, semua syarat yang masuk sudah ditentukan standarnya oleh undang-undang, maka jika tidak memenuhi persyaratan MK akan mengambil tindakan.

Sementara itu, total data yang telah diregistrasi oleh Kepaniteraan MK sebanyak 903 perkara.

Dari keseluruhan data yang masuk 312 perkara ditolak atau dihentikan prosesnya, 23 perkara dikabulkan oleh MK, 13 perkara diperintahkan untuk perhitungan ulang dan 10 perkara langsung diputuskan perolehan suara yang benar.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement