REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Jumat, mengatakan ia siap mengadakan pembicaraan baru yang diperantarai Eropa mengenai krisis pada Sabtu guna mengakhiri kerusuhan di wilayah timur negerinya.
"Untuk melaksanakan kesepakatan Berlin oleh menteri luar negeri empat negara, Ukraina siap bagi pekerjaan lebih lanjut dalam kelompok kontak tiga-pihak, bagi pertemuan mendatang khususnya pada 5 Juli," kata kantor pers kepresidenan pada Jumat. "Ukraina telah mengusulkan tempat dan waktu dan mengharapkan konfirmasi dari pihak lain."
Presiden Ukraina tersebut juga mengatakan ia harus melanjutkan operasi militer terhadap kaum separatis bersenjata di Ukraina Timur, berdasarkan keputusan oleh Dinas Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam. Sebabnya ialah gerilyawan Wilayah bergolak Donetsk dan Lugansk tak menghentikan perang selama gencatan senjata 10-hari.
Poroshenko mengeluarkan pernyataan itu selama percakapan telepon dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, yang menjamin dukungan Uni Eropa buat Ukraina.
Pemimpin Jerman, Prancis dan Ukraina mengadakan percakapan telepon pada Jumat guna membahas perkembangan di Ukraina, kata Juru Bicara Pemerintah Jerman Steffen Seibert di dalam satu pernyataan.
Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Francois Hollande dan Poroshenko sepakat bahwa gencatan senjata bilateral dan pendekatan bersama oleh Ukraina dan Rusia guna mengamankan perbatasan mereka adalah prasyarat bagi kestabilan keadaan di Ukraina.
Ketiga pemimpin tersebut menyeru Rusia agar menggunakan pengaruhnya guna membantu mewujudkan sasaran itu.
Poroshenko menekankan tekad pemerintahnya untuk menggolkan pelaksanaan rencana perdamaiannya selama gencatan senjata. Ia juga berjanji akan melakukan apa saja yang mungkin untuk menghindari jatuhnya korban jiwa di pihak sipil selama pertempuan berlanjut di negerinya.
Poroshenko pada Selasa (1/7) mengakhiri gencatan senjata 10-hari di Ukraina Timur dan militer Ukraina melanjutkan serangannya di Negara Bagian Donetsk dan Lugansk dengan melancarkan sreangan udara terhadap sasaran gerilyawan.
Atas undangan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, menteri luar negeri dari Prancis, Rusia dan Ukraina bertemu pada Rabu (2/6) di Berlin guna membahas cara meredakan keadaan di Ukraina.
Steinmeier dan timpalannya Laurent Fabius dari Prancis, Sergey Lavrov dari Rusia dan Pavlo Klimkin dari Ukraina sepakat bahwa gencatan senjata yang berkelanjutan mesti disepakati secepatnya dan dilaksanakan oleh semua pihak terkait di Ukraina Timur.
Keempat menteri tersebut juga mendesak kelompok kontak agar melanjutkan upaya untuk mewujudkan gencatan senjata tanpa syarat dan timbal-balik paling lambat pada 5 Juli. Pelaksanaan kesepakatan itu mesti dipantau oleh Misi Pemantau Khusus OSCE di Ukraina sejalan dengan mandatnya.