REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- TNI AD melalui Komando Resor Militer 031 Wira Bima di Provinsi Riau ikut mengawal perhitungan hasil pemungutan suara untuk mencegah adanya kecurangan, maupun sabotase dalam proses pelaksanaan Pemilihan Presiden 2014.
"Saya khawatir kotak-kotak suara itu disabotase di jalan. Karena itu sampai sekarang TNI masih aktif mengawalnya," kata Komandan Korem 031 WB, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto di Pekanbaru, Sabtu (12/7).
Ia mengatakan meski pelaksanaan pemungutan suara di Riau pada 9 Juli telah berjalan dengan kondusif, ia mengatakan proses pengamanan tidak boleh lengah. Sebab, perhitungan dari tingkat PPS hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota dan provinsi belum rampung.
"Sampai tanggal 18-19 Juli nanti perhitungan di KPU Provinsi Riau diharapkan selesai, dan prosesnya tinggal ke KPU pusat. Baru saat itu saya bisa bernapas lega," katanya.
Ia mengatakan secara rutin terus melaporkan kondisi perhitungan suara manual di Riau kepada Panglima Kodam Bukit Barisan. "Setengah jam sekali saya rutin laporan ke Pangdam," ujarnya.
Sementara itu, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Riau Rusidi Rusdan mengatakan terus melakukan pengawasan dalam pelaksanaan perhitungan suara manual. Rusidi mengatakan pihaknya tak henti-hentinya mengingatkan para petugas pelaksana di lapangan perihal tata cara perhitungan agar tidak terjadi pelanggaran pidana maupun administrasi.
Rusidi mengimbau agar panitia memastikan agar saksi tiap pasangan dan Petugas Pengawas Lapangan (PPL) telah menerima formulir C1. Kemudian, ia meminta agar Rapat Pleno Rekapitulasi suara tiap tingkatan baru bisa dilaksanakan setelah saksi dan Pengawas Pemilu hadir lengkap. "Pengawas Pemilu juga diminta untuk aktif dalam rapat pleno rekapitulasi, dan jaga netralitas," tegasnya.
Pilpres 2014 diikuti oleh dua kandidat, yakni pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta Rajasa, dan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hasil rekapitulasi dari KPU kini sangat dinantikan untuk menentukan peraih suara terbanyak, sebab kedua pihak saling klaim kemenangan berdasarkan hasil hitung cepat (quick count).