Kamis 17 Jul 2014 16:09 WIB

Kepolisian Bantu Dinas Kesehatan, Lakukan Tes Urin ke Sopir Bus

Rep: C70/ Red: Julkifli Marbun
 Pengemudi bus menjalani tes urine di Terminal Cicaheum, Bandung, Selasa (6/8).  (Republika/Edi Yusuf)
Pengemudi bus menjalani tes urine di Terminal Cicaheum, Bandung, Selasa (6/8). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan tes urin di terminal-terminal terhadap sejumlah supir-supir bus. Hanya saja, untuk pemeriksaan pada mudik lebaran 2014 sedikit berbeda.

"Cuma cara pemeriksaan dirubah kalau kemarin supir datang, tes urin, sekarang petugas kita yang datangi. Soalnya kemarin banyak kejadian, supirnya datang tes urin lalu dia gak berangkat, yang berangkat supir lain," kata Kepala Subdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Irvan Prawira di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/7).

Menurutnya, walaupun seorang supir hanya minum obat flu atau amfetamin, tetap saja tidak dianjurkan membawa bus dalam jarak jauh.

Dikatakan Irvan, jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor, berdasarkan hasil perhitungan akademisi, diperkirakan akan meningkat tujuh persen. Namun, jumlah pemudik yang menggunakan bus juga melonjak dari 2.500 pada 2013 menjadi 3.200.

Irvan juga menambahkan, titik rawan kemacetan pada 2014 berkurang menjadi 66 wilayah dari 70 titik rawan macet. Polda Metro Jaya, rencana akan membuat postaktis untuk Direktoral Lalu Lintas sendiri ada dua yaitu di Cikupa, Tangerang dan Gedung Waringin, Bekasi.

"Kegiatan di postaktis biasanya ada dokter, polisi, bidan, kesehatannya," tambah Irvan.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga menyiapkan dua helicam untuk membatu dalam memantau kemacetan. Untuk di Jakarta, ada dua helicam, dua lagi di Polda Jawa Barat, dan dua di Polda Jawa Timur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement