Kamis 17 Jul 2014 17:03 WIB

Tragedi Palestina, Indonesia Berikan Bantuan Riil

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: antara
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hingga saat ini Indonesia terus melakukan diplomasi. Tak hanya Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa yang melakukan tugas diplomasi, ia pun mengaku mengambil tindakan.

"Saya sendiri juga mengambil bagian secara aktif untuk berbicara dengan para pemimpin dunia yang lain,” ujarnya, Kamis (17/7).

Presiden menegaskan, yang menjadi sasaran Indonesia adalah serangan Israel dihentikan; gencatan senjata dilakukan; balas membalas dalam hal ini Israel menyerang dengan serangan udara, Hamas menyerang dengan serangan roket, itu juga bisa diakhiri; lantas bantuan kemanusiaan jangan ditunda karena anak-anak, perempuan, masyarakat Palestina memiliki penderitaan yang luar biasa, harus dibantu.  

Menurut Presiden SBY, Indonesia telah memberi contoh, dan contoh bantuan Indonesia pun diteruskan kepada negara-negara lain oleh Pimpinan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Gerakan Non Blok (GNB).

“Kita dijadikan contoh bukan hanya retorik, bukan hanya statement, tapi memberikan bantuan kemanusian yang riil,” tegas SBY.

Ia menyebutkan, paling tidak pemerintah sudah menyumbang 1 juta dollar AS. Belum dari komunitas yang lain.

“Kalau empat sasaran tadi itu bisa dicapai, maka peace process untuk berdirinya Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat segera bisa diwujudkan dengan konsep two-state solution,” papar SBY.

Presiden menegaskan, karena ini situasinya belum aman benar, maka ia dan para Menteri terkait, para Diplomat akan terus aktif untuk melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk menghentikan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement